EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) resmi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022 di Jakarta, Rabu (10/5/2022). Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, mengatakan, kondisi pasar yang positif pada tahun 2022 memberikan dukungan yang kuat bagi kinerja perusahaan.
"Kami dapat mencapai target dan meningkatkan profitabilitas, serta terus berfokus pada keunggulan operasional dan mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang," kata Ariano dalam konferensi pers usai RUPST di Hotel St. Regist, Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Ariano menuturkan, pihaknya berencana mengembangkan bisnis mineral dan sedang mengkaji peluang ke hulu maupun hilir terkait ekosistem baterai.
Adapun, sejauh ini Adaro Minerals telah melakukan aktivitas pra konstruksi untuk proyek smelter aluminium telah dimulai. Perusahaan mengestimasi operasional kapasitas produksi tahap pertama akan mencapai 500 ribu ton pertama akan dicapai pada tahun 2025.
"Menurut pertimbangan manajemen, pilihan terbaik saat ini adalah berinvestasi pada pengembangan bisnis untuk memaksimalkan penciptaan nilai," kata Ariano.
Adapun RUPST ADMR kali ini setidaknya mendiskusikan lima agenda. Pada agenda pertama, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasian ADMR untuk tahun buku 2022, serta memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya kepada seluruh anggota direksi dan komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Pada agenda kedua, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2022 sebesar 336 juta dolar AS, untuk digunakan sebagai dana cadangan wajib sejumlah 3,36 juta dolar AS demi memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang no. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas.
"Sisanya, sejumlah 332 juta dolar AS akan dialokasikan sebagai laba ditahan," ujarnya.
Ariano menambahkan, pasar yang solid dan kondisi harga yang positif pada tahun 2022 memungkinkan perusahaan untuk mempercepat investasi pada bisnis mineral dan pengolahan mineral untuk menangkap peluang ekonomi hijau. Lebih jauh, dan mendukung inisiatif pemerintah untuk mengembangkan industri hilir dan pengolahan untuk mineral di Indonesia.
"Peralihan dunia ke arah ekonomi hijau dan masa depan rendah karbon perlu didukung dengan beberapa perubahan. Produk ADMR memungkinkan perubahan-perubahan tersebut, dari batu bara metalurgi untuk produksi baja sampai aluminium," ujarnya.
Adapun, pada agenda ketiga, para pemegang saham menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perusahaan tahun buku 2022, beserta penggantinya yang ditunjuk dan atau disetujui oleh Dewan Komisaris ADMR.
Pada agenda keempat, para pemegang saham menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Komite Nominasi dan Remunerasi, yang fungsinya dilaksanakan oleh Dewan Komisaris perusahaan, untuk menentukan honorarium atau gaji, dan remunerasi lainnya untuk Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan untuk tahun buku 2023 dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan.
Sementara itu, pada agenda kelima, para pemegang saham menerima dan menyetujui realisasi penggunaan dana perolehan dari penawaran perdana (IPO) ADMR. Sesuai prospektus, perolehan dari IPO ADMR, setelah dikurangi biaya IPO, digunakan untuk membayar sebagian pinjaman antar perusahaan kepada PT Adaro Energy Indonesia Tbk, dan untuk belanja modal perusahaan anak ADMR.
"Per 31 Desember 2022, ADMR telah menggunakan Rp 296 miliar untuk membayar sebagian pinjaman kepada PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Sisa saldo sebesar sekitar Rp 343 miliar ditempatkan di rekening giro dan deposito di bank pihak ketiga dengan suku bunga 0,05 persen sampai 2,75 peraen untuk rekening giro dan 4 persen untuk deposito," ujar dia.