EKBIS.CO, MANGGARAI BARAT -- Transaksi mata uang asing (foreign exhange) dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama penyelenggaraan KTT ke-42 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Labuan Bajo, NTT pada 9-12 Mei diperkirakan mencapai Rp 15,8 miliar. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam jumpa pers di Hotel Bintang Flores, Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023).
"Estimasi perdagangan mata uang asing pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama KTT ASEAN Labuan Bajo 2023 yang dihasilkan dari kehadiran para delegasi dan media internasional adalah Rp 15,8 miliar," ujar Sandi.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo dihadiri oleh 585 pengunjung luar negeri. Ini terdiri atas 540 delegasi ASEAN dan 45 media asing.
Adapun perkiraan angka Rp 15,8 miliar itu didapat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara dalam rangka meetings, incentivesm conference, and excibition (MICE) dan kunjungan bisnis di Labuan Bajo pada periode 2019, 2020, 2021. Menurut data Kemenparekraf, pengeluaran terbesar wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Labuan Bajo adalah akomodasi, konsumsi, dan belanja.
"Jika diasumsikan, pengeluaran setiap delegasi pada KTT Labuan Bajo ASEAN 2023 sama dengan pengeluaran rata-rata wisatawan yang berkunjung untuk keperluan MICE/Bisnis pada 2019?2021, yakni 1831,33 dolar AS," kata Sandi.
Sandi berharap KTT ASEAN 2023 dapat menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia, khususnya Labuan Bajo sebagai pilihan tujuan wisata turis-turis internasional.
KTT ke-42 ASEAN dalam periode keketuaan Indonesia ini akan diselenggarakan dua kali, yakni pada 9-11 Mei di Labuan Bajo dan September 2023 di Jakarta. Dalam keketuaan ini, Indonesia mengusung tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth' yang bermakna ASEAN penting dan relevan sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Labuan Bajo pada 2019 ditetapkan menjadi satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas bersama dengan Borobudur, Magelang; Danau Toba, Sumatera Utara; Likupang, Sulawesi Utara; dan Mandalika, Nusa Tenggara Barat.