EKBIS.CO, JAKARTA -- Digiasia Bios Pte. Ltd, penyedia solusi embedded finance as a service (EFaaS) mengumumkan penunjukan Hendra Widjaja sebagai Deputy Chief Executive Officer, efektif per 8 Mei 2023. Dalam posisi ini, Hendra akan memimpin supply chain lending vertikal dan lending-as-a-business, serta mendukung strategi dan fungsi pendanaan dari rencana ekspansi perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Hendra Widjaja merupakan Founder & CEO Nexis Kapital Investama dengan investasi beberapa perusahaan ternama industri layanan digital dan keuangan. Dia juga merupakan investor di berbagai putaran pendanaan Digiasia Bios, mulai dari tahap awal hingga Seri A.
Co-Founder Digiasia Bios Alexander Rusli mengatakan pihaknya sangat senang dengan kehadiran Hendra Widjaja, salah satu pendukung dan investor awal perseroan untuk bergabung dengan tim manajemen.
"Bergabungnya Hendra ke dalam tim manajemen kami akan semakin mendorong efisiensi, profitabilitas, dan pertumbuhan kami ke tahap selanjutnya. Pengalamannya dalam investasi serta pertumbuhan di bidang teknologi dan perbankan akan sangat berharga bagi perusahaan dan para pemegang saham kami," ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (10/5/2023).
Hendra mengaku sangat senang dengan pertumbuhan Digiasia meskipun baru berusia enam tahun. "Saya terkesan dengan visi dan kemampuan eksekusi mereka. Waktu bergabungnya saya dengan perusahaan ini dalam kapasitas manajemen sangat ideal - tepat pada saat perusahaan ini bertransisi dari tahap pertumbuhan startup menuju profitabilitas," kata dia.
Digiasia Bios di Indonesia saat ini memiliki empat aset berlisensi pembayaran digital, P2P lending, remitansi dan layanan keuangan digital serta investasi minor di sebuah bank komersial dan sebuah perusahaan penerbitan kartu. Perusahaan ini menghasilkan pendapatan yang menguntungkan dalam skala besar melalui integrasi rangkaian produknya melalui serangkaian API atau panggilan data dari aplikasi mitra dan web interfaces.
Mitranya meliputi perusahaan digital dan fintech terkemuka, institusi pemerintah, perusahaan telekomunikasi, FMCG serta distributor/rantai pasokan, bank-bank regional dan global terkemuka, hingga organisasi keagamaan dan sosial.