Senin 15 May 2023 18:26 WIB

Indonesia Pasok Ayam Segar ke Singapura

Ekspor ini jadi tonggak penting bagi opsi pengiriman baru untuk memasok ayam segar.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Perusahaan industri agri-pangan terkemuka, JAPFA Grup, melakukan ekspor perdana melalui laut ke Singapura. Sebanyak 23 ribu ayam hidup hasil budidaya PT Ciomas Adisatwa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang merupakan anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, berhasil didistribusikan . (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Perusahaan industri agri-pangan terkemuka, JAPFA Grup, melakukan ekspor perdana melalui laut ke Singapura. Sebanyak 23 ribu ayam hidup hasil budidaya PT Ciomas Adisatwa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang merupakan anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, berhasil didistribusikan . (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan industri agri-pangan terkemuka, JAPFA Grup, melakukan ekspor perdana melalui laut ke Singapura. Sebanyak 23 ribu ayam hidup hasil budidaya PT Ciomas Adisatwa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang merupakan anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, berhasil didistribusikan di pasar lokal. Ekspor ini menjadi tonggak penting bagi opsi pengiriman baru untuk memasok ayam segar ke Singapura, dengan mengirimkan ayam hidup melalui laut dan dipotong di negara tujuan.

Direktur JAPFA Harwanto mengatakan sebagai perusahaan perunggasan nasional dengan solusi total, JAPFA mampu wujudkan komitmen untuk memenuhi kebutuhan protein hewani di kawasan, khususnya Singapura. 

Baca Juga

"Ini merupakan tonggak sejarah penting dunia perunggasan nasional. Dengan persyaratan ketat dari negara tersebut, JAPFA berhasil memenuhi permintaan dan standar Singapura. Sebanyak 1.500 ton atau sekitar 900 ribu ayam hidup ditargetkan diekspor ke Singapura pada tahun ini," ujarnya dalam keterangan tulis, Ahad (14/5/2023) lalu.

Menurutnya pengiriman ayam hidup ke luar negeri yang pertama sepanjang sejarah ini merupakan kolaborasi antara JAPFA, pemerintah Indonesia, Singapura dan para pemangku kepentingan lainnya. Tak hanya ayam hidup, perusahaan juga sedang menjajaki peluang ekspor produk perunggasan lainnya.

Pada pelepasan ekspor perdana ayam hidup ini, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Nasrullah, menyampaikan ekspor ayam hidup ke Singapura merupakan bukti produk peternakan Indonesia memiliki kualitas yang baik dan mampu memenuhi jaminan keamanan pangan yang sesuai dengan standar internasional. 

"Seperti juga kita ketahui, potensi produksi daging ayam ras nasional pada 2022 tercatat sebanyak 3,67 juta ton. Hal ini menunjukkan Indonesia adalah negara yang mampu mensuplai kebutuhan unggas dan produk turunannya bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi siap untuk mensuplai kebutuhan pangan global," ucapnya.

Sejalan dengan tujuan perusahaan untuk menyediakan protein hewani yang bergizi dan terjangkau dengan cara yang efisien dan berkelanjutan, saat ini JAPFA berperan penting dalam menyediakan bahan makanan bagi masyarakat di kawasan Asia. Dengan mengedepankan standar kualitas, keamanan pangan, dan tata kelola perusahaan yang tinggi, JAPFA memiliki kapasitas untuk memenuhi strategi ketahanan pangan Singapura.

Chief Executive Officer JAPFA Grup (Ltd) Tan Yong Nang menyampaikan perusahaan dapat berkontribusi pada strategi ketahanan pangan Singapura dengan menyediakan ayam segar bagi konsumen lokal. 

"Sebagai salah satu pemimpin industri agri-pangan, dengan pengalaman lebih dari 50 tahun dalam memproduksi makanan berprotein hewani di Asia, kami dapat memenuhi permintaan dan standar Singapura berdasarkan komitmen kami terhadap kualitas dan model bisnis kami yang terintegrasi secara vertikal dari produksi pakan unggas dan pembesaran hingga pengolahan ayam. Kami berharap dapat memperluas kontribusi kami untuk menyediakan bahan makanan berprotein hewani yang berkualitas bagi masyarakat Singapura," ucapnya.

JAPFA sangat menekankan kualitas dan keamanan di seluruh rantai produksinya. Peternakan dan fasilitas pengolahan dilengkapi dengan teknologi canggih dan mematuhi standar internasional tertinggi untuk kesejahteraan hewan, keamanan pangan, dan kelestarian lingkungan, misalnya penggunaan kandang closed-house untuk budidaya unggas. Standar kelayakan ekspor dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue managementmutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta Food Safety System Certification(FSSC) 22000. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement