Selasa 23 May 2023 07:44 WIB

Negosiasi Plafon Utang AS Berlanjut, Emas Berbalik Melemah

Emas Comex tergelincir 4,40 dolar AS menjadi 1.977,20 dolar AS per ounce.

Red: Fuji Pratiwi
Emas (ilustrasi). Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa 23/5/2023 pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu. Pelemahan emas dipicu negosiasi tentang kenaikan plafon utang AS antara pemerintahan Biden dan Kongres AS berlanjut dengan fokus juga tetap pada kebijakan moneter menyusul isyarat beragam dari Federal Reserve.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Emas (ilustrasi). Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa 23/5/2023 pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu. Pelemahan emas dipicu negosiasi tentang kenaikan plafon utang AS antara pemerintahan Biden dan Kongres AS berlanjut dengan fokus juga tetap pada kebijakan moneter menyusul isyarat beragam dari Federal Reserve.

EKBIS.CO, CHICAGO -- Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa 23/5/2023 pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu. Pelemahan emas dipicu negosiasi tentang kenaikan plafon utang AS antara pemerintahan Biden dan Kongres AS berlanjut dengan fokus juga tetap pada kebijakan moneter, menyusul isyarat beragam dari Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 4,40 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.977,20 dolar AS per ounce. Emas Comex sempat menyentuh level tertinggi sesi di 1.984,80 dolar AS dan terendah di 1.970,70 AS.

Baca Juga

Emas berjangka terangkat 21,80 dolar AS atau 1,11 persen menjadi 1.981,60 dolar AS pada Jumat (19/5/2023), setelah anjlok 25,10 dolar AS atau 1,26 persen menjadi 1.959,80 dolar AS pada Kamis (18/5/2023), dan merosot 8,10 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.984,90 dolar AS pada Rabu (17/5/2023).

Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghindari gagal bayar AS pada Senin (22/5/2023) sore, setelah negosiasi gagal menghasilkan kesepakatan pekan lalu.

Namun, emas melihat sedikit permintaan selama sepekan terakhir, dengan harga jatuh tajam di bawah level 2.000 dolar AS. Investor melihat serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed melihat posisi pasar untuk kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral.

Dalam diskusi moderat di Forum Keuangan Asosiasi Gas Amerika di Fort Lauderdale, Florida, Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan, dia ingin melihat dua kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi tahun ini. "Saya pikir kita harus bergerak lebih tinggi dengan suku bunga kebijakan untuk menekan inflasi," kata Bullard, menambahkan waktu kenaikan suku bunga tidak pasti, tetapi dia telah menganjurkan menaikkan suku bunga "lebih cepat daripada nanti."

Selama diskusi pada Senin (22/5/2023), di Simposium Ekonomi Internasional yang diselenggarakan oleh Bank of France dan Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis, Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan, dia ingin para gubernur bank sentral tetap berpikiran terbuka ketika mereka berkumpul pada Juni untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dengan suku bunga pada pertemuan itu, dan pada empat pertemuan kebijakan lainnya yang dijadwalkan untuk tahun ini.

Kebijakan terbaik untuk The Fed sekarang "adalah tentang ketergantungan data yang ekstrem dan opsionalitas kebijakan," kata Daly menambahkan.

Investor sedang menunggu risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve Mei yang akan dirilis pada Rabu (24/5/2023), produk domestik bruto AS pada Kamis (25/5/2023) dan data inflasi utama pada Jumat (26/5/2023).

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 19,90 sen atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada 23,861 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 1,60 dolar AS atau 0,15 persen, menjadi menetap pada 1.077,30 dolar AS per ounce.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement