Selasa 23 May 2023 12:46 WIB

Rupiah Melemah Seiring Ketidakpastian Pembicaraan Plafon Utang AS

Masih ada risiko ketidakpastian plafon utang AS dan pernyataan beragam The Fed.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS. Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyatakan, pelemahan rupiah pada Selasa (23/5/2023) seiring dengan ketidakpastian terkait pembicaraan pagu utang pemerintah AS.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS. Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyatakan, pelemahan rupiah pada Selasa (23/5/2023) seiring dengan ketidakpastian terkait pembicaraan pagu utang pemerintah AS.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyatakan, pelemahan rupiah pada Selasa (23/5/2023) seiring dengan ketidakpastian terkait pembicaraan pagu utang pemerintah AS.

"Pelemahan rupiah hari ini dikarenakan index dolar AS yang masih tinggi, masih di atas 103. Sebab masih ada risiko ketidakpastian terkait pembicaraan pagu utang pemerintah AS dan pernyataan pejabat The Fed yang beragam mengenai arah kebijakan suku bunga ke depan," ujar Rully, disiarkan Antara di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Menurut dia, pernyataan beragam yang dikeluarkan antara lain oleh Presiden The Fed ST. Louis James Bullard yang hawkish dan Presiden the Fed Minneapolis Neel Kashkari yang dovish mempengaruhi pelemahan rupiah hari ini.

Selain faktor-faktor global, lanjutnya, faktor domestik juga mempengaruhi kurs rupiah mengingat investor masih menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan dimulai dua hari lagi.

"Pelaku pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga saat ini di level 5.75 persen, namun masih mencermati stance kebijakan moneter ke depan dari hasil RDG BI Kamis (25/5/2023)," ucap Rully.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah tipis 0,02 persen atau tiga poin ke posisi Rp 14.893 per dolar AS dari Rp 14.890 per dolar AS.

"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah terhadap dolar AS dengan kisaran Rp 14.895-Rp 14.950 per dolar AS," ungkapnya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement