Selasa 23 May 2023 15:01 WIB

Wamendag Akui Terjadi Fluktuasi Harga Telur

Harga telur di sejumlah daerah variatif mulai Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu.

Red: Friska Yolandha
Pekerja menyortir telur ayam negeri di Peternakan Ayam Petelur Abang AE, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). Menurut peternak, naiknya harga telur ayam negeri yang mencapai Rp 31 ribu per kilogram banyak faktornya. Salah satu penyebabnya yakni naiknya harga pakan imbas konflik Rusia dan Ukraina. Menurut peternak harga telur ayam yang pas di kisaran Rp 27 ribu per kilogram.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja menyortir telur ayam negeri di Peternakan Ayam Petelur Abang AE, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/5/2023). Menurut peternak, naiknya harga telur ayam negeri yang mencapai Rp 31 ribu per kilogram banyak faktornya. Salah satu penyebabnya yakni naiknya harga pakan imbas konflik Rusia dan Ukraina. Menurut peternak harga telur ayam yang pas di kisaran Rp 27 ribu per kilogram.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengakui bahwa komoditas telur mengalami fluktuasi harga di sejumlah pasar di Tanah Air. Jerry mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan tinjauan pasar di beberapa daerah Indonesia dan menemukan harga telur yang cukup variatif mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu per kg

"Jadi ini variatif harganya. Nah, tentunya kita berharap ada keseimbangan. Fluktuasi terjadi itu betul, tetapi dari apa yang saya kunjungi di pasar-pasar itu relatif harganya stabil," ujar Jerry ketika ditemui di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Jerry menyampaikan, meski telur mengalami fluktuasi harga, ketersediaan pasokannya tidak menipis. Selain telur, stok kebutuhan barang pokok lainnya juga terpantau aman.

Kemendag akan terus memantau harga telur di lapangan serta melakukan operasi pasar jika diperlukan. Namun, Jerrymengatakan membutuhkan laporan dari berbagai daerah yang belum terjangkau untuk ditinjau.

"Kami tidak hanya menunggu laporan tetapi juga langsung pergi ke pasar-pasar bahkan juga melakukan operasi pasar kalau memang dibutuhkan intervensi dari kami," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement