EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menanam pohon kaliandra merah untuk meningkatkan pemakaian bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Hal ini dapat mewujudkan dekarbonisasi seluruh mata rantai pasok.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan perseroan memiliki target untuk menurunkan emisi karbon sebesar 515 kg CO2/ton cement equivalent pada 2030, salah satunya dengan pemanfaatan Kaliandra Merah.
“Kaliandra memiliki potensi dijadikan sebagai energi alternatif ramah lingkungan berbasis biomassa,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (23/5/2023).
Perseroan menanam lebih dari 143 ribu batang pohon kaliandra merah di area reklamasi pabrik Tuban, Jawa Timur, dan beberapa lokasi di Sumatra Barat sebagai substitusi batu bara pada proses produksi semen. Kaliandra merah merupakan tanaman asal Guatemala yang dapat menghasilkan kalori sebesar 4.700 kkl.
Emisi buangan CO2 dari wood pellet kaliandra delapan kali lebih rendah daripada bahan bakar gas serta 10 kali lebih rendah daripada batu bara dan bahan bakar minyak. Maka demikian, kaliandra merah dapat menjadi upaya pemulihan dan penghijauan lahan seusai tambang sekaligus sebagai langkah untuk menyiapkan bahan bakar alternatif ramah lingkungan
“Kaliandra merah yang ditanam di area reklamasi pabrik Tuban diharapkan bisa dipanen tahun depan ketika tanaman telah berusia satu tahun. Panen pada tahun pertama hanya bisa dilakukan satu sekali, sedangkan pada tahun-tahun berikutnya panen bisa dilakukan dua kali dalam setahun,” ucapnya.
Jika setiap pohon dapat menghasilkan sekitar lima kilogram batang, maka akan ada 50 ton batang yang akan didapatkan dalam sekali panen dan dapat dijadikan umpan pada pembakaran di tanur semen.
Sementara itu penanaman kaliandra merah di Sumatra Barat diperkirakan akan panen pada kuartal III 2023. Jumlah pohon kaliandra yang ditanam mencapai 133.111 pohon dengan luas lahan mencapai 13 hektar yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Penanaman kaliandra merah di Sumatra Barat dilakukan oleh PT Semen Padang dan hasilnya akan dimanfaatkan sebagai sumber energi ramah lingkungan di pabrik. “Kami berharap skema tersebut dapat menciptakan ekonomi sirkular yang mendatangkan banyak manfaat bagi banyak pihak,” ucapnya.