EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan likuiditas perbankan dan perekonomian tetap longgar. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hal tersebut berkontribusi positif mendorong kredit atau pembiayaan dan terjaganya stabilitas sistem keuangan.
"Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit atau pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Mei 2023, Kamis (25/5/2023).
Sejalan dengan stance kebijakan likuiditas Bank Indonesia yang akomodatif, indikator rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi yakni 26,58 persen pada April 2023. Perry menjelaskan, pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit dan luas pada April 2023 tetap memadai dalam memenuhi kebutuhan perekonomian. Pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit sebesar 3,4 persen dibandingkan April 2022 dan uang beredar dalam arti luas tumbuh 5,5 persen.
"Likuiditas yang tetap longgar pada gilirannya mempengaruhi perkembangan suku bunga kondusif dalam mendukung permintaan kredit atau pembiayaan," jelas Perry.
Di pasar uang, Perry menuturkan suku bunga IndONIA masih rendah sebesar 5,46 persen pada 24 Mei 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek tercatat 5,80 persen turun 34 bps dibandingkan dengan level April 2023. Sedangkan imbal hasil SBN tenor jangka panjang terkendali.
Suku bunga deposito satu bulan pada April 2023 tercatat rendah yaitu 4,09 persen. "Suku bunga kredit April 2023 juga terjaga dan kondusif mendukung permintaan kredit yakni sebesar 9,37 persen," ungkap Perry.