Ahad 28 May 2023 11:17 WIB

Kementan Harap Kerja Sama Investor Asing Bawa Transfer Pengetahuan

Kerja sama pertanian diharapkan menguntungkan Indonesia dan mitra asing.

Red: Fuji Pratiwi
Panen tanaman stevia. Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Pertanian, Syarif Burhanuddin, berharap kerja sama dengan investor dapat membawa transfer pengetahuan bagi petani dalam pengembangan tanaman Stevia.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Panen tanaman stevia. Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Pertanian, Syarif Burhanuddin, berharap kerja sama dengan investor dapat membawa transfer pengetahuan bagi petani dalam pengembangan tanaman Stevia.

EKBIS.CO, MANADO -- Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Pertanian, Syarif Burhanuddin, berharap kerja sama dengan investor dapat membawa transfer pengetahuan bagi petani dalam pengembangan tanaman Stevia.

"Selain meningkatkan kesejahteraan, perekonomian, paling penting dari kerja sama investasi ini ada transfer pengetahuan," kata Syarif di Manado, Ahad (28/5/2023).

Baca Juga

Ke depan harap dia, tidak hanya teknologi ini dikuasai oleh SDM asing tapi itu juga dapat ditularkan kepada masyarakat Indonesia.

"Sekali lagi, bukan tanah kita hanya dipakai saja untuk menanam, tapi juga ujung-ujungnya nanti bibitnya pun dihasilkan dari Indonesia sehingga program ke depan ini memang menguntungkan dua belah pihak, bukan hanya satu pihak saja," harap Syarif.

Dari kerja sama investasi ini, ke depan juga ada perkembangan, artinya bukan hanya Stevia melainkan juga ada komoditas lainnya. Pemerintah menurut dia, berupaya agar supaya tidak ada kesulitan dihadapi oleh para investor yang ingin menanamkan investasi sehingga pada saatnya semua aturan terpenuhi, masyarakat diuntungkan dan tidak ada lagi persoalan.

"Jadi kerja sama perlu dibangun semua pihak, masyarakat petani, pemerintah daerah, aparat keamanan ataupun pihak investor. Tidak ada yang tidak dapat kita kerjakan kalau tidak bekerja sama," ujarnya.

Syarif juga berharap, apabila budidaya tanaman Stevia antara investor dengan kelompok tani ini berhasil, akan memunculkan perusahaan-perusahaan lain. Kalau suatu saat nanti berkembang, ke depan tidak hanya PT Gagah Perkasa Indokor saja yang terlibat, tapi juga melibatkan perusahaan-perusahaan lain.

"Jadi seperti itulah, jangan sampai ada monopoli, itu prinsipnya. Ketika terjadi monopoli maka keadilan tidak muncul, equal treatment tidak merata dan hal ini dapat menyebabkan kecemburuan. Jadi tidak apa-apa ditransferlah (pengetahuan)," ajak Syarif lagi.

Syarif saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Minahasa menyempatkan waktu berdialog dengan kelompok tani dan investor tanaman Stevia di Desa Tondegesan, selanjutnya meninjau dan berdialog dengan petani dan pengusaha tanaman Porang di Desa Kayuuwi.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement