Ahad 28 May 2023 13:47 WIB

Hampir Anjlok ke Rp 50, Saham Garuda Masuk Deretan Paling Cuan Sepekan

Saham Garuda Indonesia masuk dalam jajaran top gainers dalam sepekan terakhir.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pesawat Garuda Indonesia. Saham maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA masuk ke dalam jajaran top gainers selama sepekan terakhir.
Foto: AMPELSA/ANTARA FOTO
Pesawat Garuda Indonesia. Saham maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA masuk ke dalam jajaran top gainers selama sepekan terakhir.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Saham maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA masuk ke dalam jajaran top gainers selama sepekan terakhir. Berdasarkan data RTI, GIAA tercatat mengalami penguatan sebesar 27,45 persen di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG). 

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham GIAA bertengger di level 65 setelah sempat mencapai level 74. GIAA berhasil masuk ke daftar saham paling cuan sepekan meski sepanjang perdagangan Jumat (26/5/2023) terkoreksi sebesar 4,41 persen. Sepekan sebelumnya, saham Garuda bahkan sempat terpuruk ke level 51. 

Baca Juga

Selain GIAA, jajaran top gainers juga berisikan saham-saham dari sektor konsumer dan perbankan. Dari sektor konsumer, salah satu saham yang membukukan peningkatan signifikan selama sepekan, yaitu saham jaringan toko ritel MIDI mencapai 14,53 persen. 

Setelah menguat sebesar 1,49 persen sepanjang perdagangan kemarin, saham MIDI parkir di level 410. Kemudian ACES menyusul dengan kenaikan 11,97 persen, lalu MAPI menguat 9,25 persen, JPFA naik 8,97 persen hingga MAPA dan INDF kompak lompat lebih dari tiga persen. 

Selanjutnya, dari sektor perbankan, BBRI berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 3,70 persen dalam sepekan. BBRI berada di level 5.600 setelah ditutup naik sebesar 2,28 persen kemarin. Sementara BBCA berada diurutan buncit dengan kenaikan sebesar 1,67 persen.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,20 persen ke level 6.687,00 dari posisi 6.700,56 pada pekan lalu. "Nilai kapitalisasi pasar bursa juga berubah 0,21 persen menjadi Rp 9.484,16 triliun dari Rp 9.504,01 triliun pada penutupan pekan sebelumnya," kata Yulianto. 

Sementara, rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan tercatat mengalami penurunan sebesar 16,90 persen menjadi 17,46 miliar saham dari 21,01 miliar saham dari pekan sebelumnya. Meski demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa meningkat 1,33 persen. Demikian halnya dengan rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami peningkatan sebesar 1,06 persen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement