Rabu 31 May 2023 07:17 WIB

Dolar Melemah karena Pedagang Tunggu Pemungutan Suara Plafon Utang AS

Indeks dolar turun 0,10 persen menjadi 104,1665 pada akhir perdagangan.

Red: Friska Yolandha
Potongan tumpukan uang kertas 100 dolar AS berjalan di depan Biro Pengukiran dan Pencetakan Fasilitas Mata Uang Barat di Fort Worth, Texas, 24 September 2013. Dolar AS melemah pada Selasa (30/5/2023) karena investor menunggu kongres plafon utang AS.
Foto: AP Photo/LM Otero
Potongan tumpukan uang kertas 100 dolar AS berjalan di depan Biro Pengukiran dan Pencetakan Fasilitas Mata Uang Barat di Fort Worth, Texas, 24 September 2013. Dolar AS melemah pada Selasa (30/5/2023) karena investor menunggu kongres plafon utang AS.

EKBIS.CO,  NEW YORK -- Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (30/5/2023). Pasalnya, para pedagang menunggu pemungutan suara mengenai kesepakatan plafon utang di Kongres.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,10 persen menjadi 104,1665 pada akhir perdagangan. 

Baca Juga

Meskipun ada beberapa kemajuan melalui kesepakatan, beberapa Republikan menyatakan bahwa mereka akan menolak kesepakatan tersebut di DPR yang didominasi oleh Partai Republik. Selain negosiasi utang, pasar telah memfokuskan kembali pada inflasi.

Indeks Keyakinan Konsumen AS pada Mei melambat menjadi 102,3 dari 103,7 pada April, tetapi lebih tinggi dari perkiraan konsensus 100, menurut data yang dikeluarkan oleh The Conference Board pada Selasa. "Kepercayaan konsumen menurun pada Mei karena pandangan konsumen terhadap kondisi saat ini menjadi kurang optimis sementara ekspektasi mereka tetap suram," kata Ataman Ozyildirim, direktur ekonomi senior di The Conference Board.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi Amerika tetap tinggi namun stabil pada rata-rata 6,1 persen selama 12 bulan ke depan.

Inflasi yang tinggi mungkin tidak akan hilang dengan cepat kecuali perlambatan ekonomi AS yang lebih tajam, kata Thomas Barkin, presiden Federal Reserve Richmond pada Selasa.

"Ini akan menjadi lebih keras kepala daripada yang diharapkan banyak orang. Ada banyak ketidakpastian ke mana suku bunga harus pergi," kata Barkin, meskipun dia menyebut tingkat suku bunga saat ini "restriktif."

Euro berhasil pulih dari posisi terendah multi-minggu meskipun sentimen ekonomi mengecewakan di zona euro untuk Mei, yang turun menjadi 96,5 dari 99 pada April. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0719 dolar dari 1,0709 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2392 dolar dari 1,2357 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 139,8380 yen Jepang, lebih rendah dari 140,3940 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9062 franc Swiss dari 0,9041 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3602 dolar Kanada dari 1,3593 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8802 krona Swedia dari 10,8185 krona Swedia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement