Kamis 08 Jun 2023 11:30 WIB

Bukukan Laba Tertinggi, 45 Ribu Masyarakat Terima Manfaat TJSL Pertamina

Pertamina miliki TJSL dengan tema energizing community sustainability

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Di tahun 2022, melalui program TJSL bidang lingkungan, Desa Energi Berdikari Pertamina sukses menurunkan 680 ribu ton co2 equivalent selama setahun.
Foto: dok Pertamina
Di tahun 2022, melalui program TJSL bidang lingkungan, Desa Energi Berdikari Pertamina sukses menurunkan 680 ribu ton co2 equivalent selama setahun.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Tahun 2022, Pertamina tidak hanya membukukan laba dan kinerja operasional yang tertinggi sepanjang sejarah. Sebagai BUMN energi di Indonesia, Pertamina juga memberikan manfaat bagi 45 ribu masyarakat, yang berada di sekitar area operasi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menjelaskan sebagai BUMN Pertamina mempunyai tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas dengan mengusung tema “energizing community sustainability”. 

Menurut dia, Pertamina bukan hanya mengupayakan pertumbuhan keberlanjutan bagi perusahaan dan karyawan, melainkan juga bagi masyarakat.

Dari program TJSL tersebut, Pertamina dapat menjangkau lebih dari 17.000 Ibu dan Anak (Kesehatan), 14.000 UMKM Perempuan (Kemandirian), 12.000 Kepala Keluarga (Pangan Sosial), berhasil menyerap hingga 4.000 Tenaga Kerja, memberdayakan 2.600 Petani dan Nelayan dan 500 lebih sahabat disabilitas, dan 1.500 Pelajar (Pendidikan).

“Kita harus mengajak seluruh masyarakat agar sama-sama bisa sustainable living dan sustainable economy,” ujar Nicke Widyawati dalam acara Media Briefing Capaian Kinerja 2022 yang berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta pada Selasa, (6/6/2023).

Nicke mengungkapkan, pada tahun 2022 program TJSL, baik program yang berkontribusi untuk pencapaian Sustainability Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) maupun program prioritas seluruhnya terlaksana dengan baik.

“Program TJSL 100 persen bisa terlaksanakan, kita bisa lihat ada tiga fase besar, yakni sustainable environment, sustainable education, dan sustainable economy,” urainya.

Ketiga pilar TJSL tersebut dijabarkan menjadi program-program yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat seperti disabilitas, penyerapan tenaga kerja hingga pengembangan Desa Energi Berdikari. 

“Yang sangat saya banggakan adalah desa energy berdikari, karena kita mengajak masyarakat di desa, ibu-ibu untuk berperan serta dalam net zero emission. Mereka mengolah limbah menggunakan EBT yang ada di daerahnya sebagai sumber energi,” kata Nicke. 

Pada 2022, melalui program TJSL bidang lingkungan, Desa Energi Berdikari Pertamina sukses menurunkan 680 ribu ton co2 equivalent selama setahun. Di bidang Pendidikan, menyalurkan beasiswa yang memprioritaskan anak-anak di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpinggir) dan Disabilitas. Adapun di bidang ekonomi, membentuk UMK Academy Desa Wisata dan Entrepreneurship. Dari program TJSL, Pertamina meraih 17 penghargaan di tingkat internasional dan 268 penghargaan nasional.

“Ini menunjukkan bahwa bukan hanya di bisnis utama saja, tapi aspek lain pun kita kelola serius dengan target yang jelas, program dan alokasi dana serta resource yang kita komit dari awal,” kata Nicke.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement