EKBIS.CO, SINGAPURA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura berhasil menurunkan tingkat rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) sepanjang tahun 2022.
Tercatat, angka kredit macet BNI Singapura selama tahun 2022 hanya mencapai 0,95 persen atau turun dari periode 2021 sebesar 1,15 persen. Kepada Republika, Deputy Chief Executive, BNI Singapura, Yuli, menuturkan, penurunan laju kredit macet perseroan didukung oleh nasabah yang berkualitas.
"Memang secara kualitas (nasabah) selama ini terjaga bagus. Tidak ada yang banyak masalah. Mereka jaga betul supaya jangan ada masalah," kata Yuli kepada Republika di kawasan Central Business District Singapura, Selasa (7/6/2023) lalu.
Seiring dengan rendahnya angka kredit macet, memberi peluang BNI Singapura untuk terus berekspansi dalam menyalurkan kredit pembiayaan baik ke segmen korporasi maupun individu yang merintis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tercatat, posisi penyaluran kredit periode 2022 menyentuh 1,1 miliar dolar AS di mana tumbuh 20,8 persen secara tahunan. Yuli menambahkan, kinerja penyaluran kredit yang tumbuh secara impresif didukung dengan kecukupan modal BNI Singapura yang kuat.
"(Modal) kami terkendali karena kita juga komitmen masuk ke perusahaan-perusahaan besar dan didukung dengan regulasi di Singapura yang baik," ucap Yuli menambahkan.
Tak hanya membiayai perusahaan diaspora, BNI juga ikut memberikan pendanaan bagi investor-investor di Singapura yang punya bisnis di Indonesia. "Kita fasilitasi dia selama ada kaitan dengan Indonesia," jelasnya.
Yuli menambahkan, dengan kinerja sektor pembiayaan BNI Singapura yang baik, mengantarkan perseroan untuk mencetak peningkatan laba tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan sepanjang tahun 2022, torehan pendapatan operasional BNI Cabang Singapura mencapai 45,23 juta dolar AS atau tumbuh 4,12 persen dibandingkan 2021. Dengan pendapatan tersebut, cabang Singapura berhasil membukukan laba sebesar 26,61 juta dolar AS, naik signifikan sebesar 243,76 persen dari tahun lalu yang mencapai 7,74 juta dolar AS.