EKBIS.CO, JAKARTA -- Syngenta Indonesia meluncurkan benih jagung bioteknologi unggul berkualitas yang baru pertama kali ada di Indonesia. Benih jagung ini memiliki keunggulan ganda.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Kazim Hasnain, mengatakan peluncuran benih jagung ini merupakan wujud komitmen dan perhatian yang besar dari Syngenta terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi petani. "Syngenta telah lebih dari dua puluh tahun menghasilkan benih berkualitas serta membantu petani-petani di Indonesia menghadapi berbagai tantangan," tutur dia.
Seed Business Head Syngenta Indonesia, Fauzi Tubat, menjelaskan benih jagung unggul varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti ini memiliki keunggulan ganda. Benih juga pertama kali mendapatkan sertifikat pelepasan varietas di Indonesia.
Keunggulan ganda yang dimiliki adalah toleran terhadap herbisida glifosat serta sekaligus tahan terhadap penggerek batang (Asian Corn Borer / Ostrinia furnacalis). Keunggulan ganda itu membuat petani dapat menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Termasuk membuat budi daya jagung lebih aman dan nyaman.
Jagung bioteknologi ini dapat meningkatkan hasil sekitar 10-15 persen dibandingkan varietas sama yang nonbioteknologi. "Sehingga apabila ditanam secara luas dapat mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektare menjadi sekitar 7-8 ton per hektare," ujar Fauzi.
Hama penggerek batang selama ini menjadi momok buat petani. Petani dapat mengalami gagal panen dan kerugian besar jika tanaman jagungnya terserang hama ini. Varietas jagung bioteknologi unggul yang tahan terhadap penggerek batang ini diyakini akan menjadi primadona petani.
Varietas jagung unggul dengan benih teknologi ini diluncurkan bersamaan dengan Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI yang digelar di Padang, Sumatera Barat. Acara dibuka secara virtual oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan puluhan ribu petani dari berbagai daerah.
Fauzi mengungkapkan benih jagung unggul ini diproduksi di dalam negeri yang melibatkan lebih dari 60 ribu petani mitra. Tahun lalu Syngenta berhasil memenuhi permintaan yang tinggi terhadap benih jagung. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan petani terhadap benih berkualitas yang dihasilkan perusahaan.
"Tahun ini kami terus menggenjot produksi benih jagung agar semakin banyak petani yang mendapatkan benih jagung berkualitas dengan hasil prima dan mendukung swasembada jagung," ujar Fauzi.
Tidak hanya memberikan akses kepada petani terhadap benih hasil teknologi tinggi, Syngenta juga secara berkelanjutan mendampingi petani, memberikan pelatihan dan pendampingan budi daya jagung. Syngenta berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional, perguruan tinggi, dan asosiasi petani.
"Kami memiliki komitmen kuat untuk secara berkelanjutan melakukan riset guna menghasilkan varietas bioteknologi selanjutnya di masa depan untuk menjawab tantangan pertanian," ujar Fauzi. "Kami juga berkomitmen untuk menyiapkan ketersediaan benih jagung bioteknologi untuk setidaknya 1.000 hektare per provinsi mulai 2024."