EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan saat ini ketahanan pangan Indonesia dihadapi pada ancaman El Nino cukup baik. Tetapi, situasi iklim yang tak bisa dinafikan ini berpotensi menggangu siklus panen.
Syahrul menjelaskan BMKG dan pusat iklim dunia el nino mulai masuk ke Indonesia pada semester dua tahun ini. Agustus esok diprediksi akan menjadi dominan. "Setiap kejadian El Nino ekstrem berpotensi menyebabkan kekeringan," tambah Syahrul di Komisi IV DPR RI, Selasa (13/6/2023).
Syahrul menjelaskan Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah antisipasi terhadap dampak El Nino ini. Salah satunya, pemetaan lokasi terdampak kekeringan serta distribusi panen dan cadangan pangan.
Selain itu, kata Syahrul, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan tanam. Selain itu juga peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta pompanisasi.
"Kami harus mengejar masa tanam dan menggenjot produksi," kata Syahrul.