EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Merdeka Copper Gold Tbk optimistis dapat meningkatkan produksi emas pada tahun ini. Salah satu sumber utama produksi emas emiten bersandi saham MDKA ini yaitu tambang emas Tujuh Bukit.
Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro menjelaskan, sepanjang tahun lalu, tambang emas Tujuh Bukit mampu memproduksi hingga 125.133 ons atau sekitar 3,5 ton emas. Adapun biaya berkelanjutan (AISC) mencapai sebesar 1.131 dolar AS per ons emas.
"Produksi emas dari tambang emas Tujuh Bukit ditargetkan berada di kisaran ons emas dengan AISC sebesar 1.100 dolar AS-1.300 dolar AS per ons emas," kata Albert saat konferensi pers, Selasa (13/6/2023).
Grup MDKA juga melanjutkan eksplorasi proyek tembaga di Tujuh Bukit yang diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal. Menurut Albert, proyek tembaga Tujuh Bukit merupakan salah satu proyek tembaga praproduksi terbesar di dunia yang menunjukkan kelayakan teknis dan secara ekonomi.
Selain tambang Tujuh Bukit, saat ini grup MDKA sedang menjalankan pengembangan dan eksplorasi sejumlah proyek tambang emas dan mineral lainnya. Di antaranya pengembangan proyek emas Pani, Gorontalo yang diharapkan akan menghasilkan produksi ons emas per tahun.
Proyek emas Pani saat ini tengah mempersiapkan proses penambangan secara komprehensif. Studi Kelayakan (feasibility study) dijadwalkan selesai pada akhir kuartal III 2023 dan hasilnya akan diumumkan pada kuartal IV 2023.
"Proyek Pani diharapkan menjadi tambang emas berumur panjang dan berbiaya rendah yang menghasilkan produksi emas yang tinggi," ujar Albert.
Tambang Tembaga Wetar pada 2022 mampu memproduksi 19.551 ton tembaga dengan AISC sebesar 3,37 dolar AS per pon tembaga. Produksi tembaga pada 2023 dari tambang ini ditargetkan berkisar 16.000 ton-20.000 ton dengan proyeksi AISC sebesar 3,70 dolar AS–4,70 dolar AS per pon tembaga.
Sementara itu, dari RKEF smelter untuk memproduksi NPI, MDKA menargetkan produksi di 2023 mencapai kisaran 18.000 ton–20.000 ton NPI dengan AISC sebesar 13.000 dolar AS–15.000 dolar AD per ton nikel.