EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Tambang, MIND ID resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2022 di Jakarta, Kamis (15/6/2023). Dalam RUPS tersebut, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar 12,6 triliun atau 100 persen dari laba bersih perseroan 2022.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menuturkan, meski seluruh laba perseroan tahun lalu dibagikan untuk dividen, arus kas perusahaan dipastikan akan tetap aman prospek bisnis batu bara 2023 yang penuh tantangan.
"Sampai saat ini, PTBA memang sangat likuid, kita punya cahsflow untuk membiayai pengembangan-pengembangan. Untuk pengembangan ini kita bisa (gunakan) kas internal bisa juga kerja sama dengan pihak ketiga," kata Arsal dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Ia menjelaskan sesuai Rencana Kerja Perusahaan (RKP) PTBA tahun 2023, PTBA masih akan terus meningkatkan kapasitas produksi batu bara. Tercatat sepanjang 2022 realisasi produksi mencapai 37 juta metrik ton.
"Tahun 2023 kami (menargetkan) produksi sekitar 41 juta metrik ton," ujarnya.
Adapun dari sisi pengembangan, PTBA juga telah melakukan penjajakan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk pengembangan angkutan kereta. Pada 2024 mendatang, ditargetkan akan ada penambahan produksi 20 juta metrik ton. Selain itu, Arsal perseroan juga mulai fokus mengembangan energi baru terbarukan.
"Sejauh ini yang kami siapkan untuk pengembangan ini berdasarkan cashflow kami Insyaallah bisa memenuhi dan nantinya di 2023 bisa tetap memberikan return yang positif buat pemegang saham," kata dia.
Arsal menambahkan, khusus capital expenditure (capex) atau belanja modal perseroan tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 6,4 triliun. Hingga kuartal pertama 2023, total capex yang terserap baru mencapai 20 persen untuk pengeluaran rutinan maupun langkah pengembangan usaha.
Sebagai informasi, pada 2022, PTBA sukses mencatatkan sejarah tertinggi untuk kinerja keuangan dan operasional perusahaan. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun atau 159 persen dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 7,9 triliun.
Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 42,6 triliun atau 146 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 29,3 triliun. Total aset perusahaan per 31 Desember 2022 sebesar Rp 45,4 tiriliun atau 126 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 36,1 triliun.
Adapun total produksi batu bara tahun 2022 yang mencapai 37,1 juta ton meningkat 24 persen dibanding tahun 2021 sebesar 30,04 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA sampai dengan tahun 2022 sebanyak 31,6 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar 28,4 juta ton.
Sepanjang 2022, Perseroan mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 12,5 juta ton dan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 19,2 juta ton atau 119 persen dari realisasi tahun 2021 yang sebesar 16,1 juta ton.