Sabtu 17 Jun 2023 00:50 WIB

Pupuk Kandang Selamatkan Lahan Pertanian dari Perubahan Iklim

Pupuk kandang juga menyediakan hara yang menyuburkan tanah.

Red: Fuji Pratiwi
Petani menyiapkan lahan dengan menaburkan pupuk kandang di lahan pertanian.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petani menyiapkan lahan dengan menaburkan pupuk kandang di lahan pertanian.

EKBIS.CO, MALANG -- Perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang akibat perubahan iklim telah menimbulkan efek yang serius terhadap sektor pertanian. Mulai dari kekeringan hingga penurunan tingkat kesuburan tanah.

Guru Besar Agronomi dan Hortikultura dari Institut Pertanian Bogor, Sobir, mengatakan, pemanfaatan pupuk kandang dapat menjadi solusi dalam mengatasi dampak perubahan iklim yang dialami lahan-lahan pertanian.n"Kita menambah pupuk kandang karena memiliki tiga manfaat," ujarnya.

Baca Juga

Sobir menjelaskan, pupuk kandang bisa menyimpan air hingga lima kali lipat dari volumenya. Itu lantaran keberadaan bahan organik yang terkandung pada pupuk kandang. Pupuk kandang membuat lahan-lahan pertanian yang semula kering bisa kembali terisi air dan airnya tidak cepat menguap.

"Pupuk kandang meningkatka kapasitas penyimpanan air," kata Sobir.

Manfaat kedua pupuk kandang adalah meningkatkan kesuburan biologis tanah. Semakin banyak pupuk kandang yang dipakai di lahan-lahan pertanian, maka semakin banyak pula mikroorganisme yang bisa membantu tanaman untuk menjaga kekeringan dan menyerap hara lebih baik, sehingga tanaman lebih efisien dari sisi produksi.

"Ketiga, pupuk kandang juga menyediakan hara," ucapnya.

Sobir mengungkap tingkat kesuburan lahan yang ada di Indonesia sudah menurun karena kandungan bahan organik sudah berkurang. Dia menjelaskan tanah subur memiliki kandungan organik minimal dua persen. Sedangkan, mayoritas lahan pertanian di Indonesia dengan angka sekitar 60 persen memiliki kandungan organik di bawah satu persen.

Faktor kebiasaan petani yang menggunakan pupuk kimia telah menyebabkan kesuburan tanah berkurang. Kondisi itu menjadi masalah yang cukup serius bagi sektor pertanian di Indonesia.

"Orang merasa yakin dengan penggunaan pupuk kimia karena lebih praktis. Pupuk kandang butuh 10 ton untuk setiap hektare lahan. Kalau pupuk kimia paling hanya beberapa ratus kilogram," kata Sobir.

Kondisi itu menyebabkan banyak residu dari pupuk kimia tersimpan di dalam tanah dan membuat struktur tanah menjadi tidak baik. Penambahan pupuk kandang akan meningkatkan struktur tanah menjadi lebih baik dan ada mikroorganisme yang membantu menyerap itu.

Pada akhir April 2023 lalu, Presiden Joko Widodo menekankan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan juga menjaga tingkat kesuburan tanah di Indonesia. Presiden meminta Kementerian Pertanian untuk memacu produktivitas produsen pupuk organik terkhusus pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement