EKBIS.CO, JAKARTA -- Informasi perkreditan yang akurat dan andal kini menjadi buruan banyak pihak untuk melakukan operasional keuangan. Saat ini, informasi perkreditan yang disesuaikan dengan kebutuhan manajemen risiko perusahaan yang unik atas profil risiko calon peminjam memiliki nilainya tersendiri.
Informasi yang unik tersebut sangat berharga dalam mengevaluasi risiko kredit yang terkait dalam pemrosesan setiap pengajuan pinjaman yang diterima oleh perusahaan.
Berangkat dari hal itu, dua lembaga berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Credit Bureau Indonesia (CBI) dan WOM Finance berkolaborasi.
Direktur Bisnis dan Layanan CBI, Anton Adiwibowo mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan dalam menyediakan solusi-solusi informasi perkreditan yang bernilai tambah. "Sehingga dapat diandalkan untuk WOM Finance, dan untuk seluruh member CBI lainnya," kata dia, seperti dilansir pada Ahad (18/6/2023).
Dengan menggunakan solusi dari CBI, WOM Finance berupaya memperkuat manajemen risiko mereka dan secara efektif mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih sehat. “Kami menggunakan custom-scores yang disesuaikan dengan risk-apetite dan kultur bisnis kami," ujar Direktur WOM Finance Njauw Vido Onadi.
Seperti dilansir dari Kantor Berita Antara, OJK menyampaikan penggunaan teknologi dibutuhkan dalam melakukan pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan mengingat data dan informasi mengenai perilaku kurang efisien dan optimal apabila dianalisis secara manual. Hal ini misalnya penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan atau machine learning dalam memantau penawaran produk dan layanan jasa keuangan melalui media.
CBI sendiri, telah melakukan penerapan AI dan pemanfaatan Credit Scoring untuk analisis pengajuan kredit dari CBI yang merupakan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi kegiatan usaha BPR/BPRS sebagaimana tertuang secara khusus dalam Pilar 2 Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia, “Akselerasi Transformasi Digital”.