Rabu 21 Jun 2023 18:57 WIB

Smesco Latih 22 Difabel Jadi Makeup Artist Profesional

Tujuannya agar meraka dapat menjadi tenaga kerja profesional yang setara dan mandiri.

Red: Fuji Pratiwi
Penata rias (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Penata rias (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Smesco Indonesia dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia berkolaborasi melatih 22 difabel sahabat tuli, angkatan ketiga untuk menjadi makeup artist profesional, di gedung Smesco Labo, Jakarta.

"Tujuannya agar meraka dapat menjadi tenaga kerja profesional yang setara, mandiri, dan mampu bersaing di dunia wirausaha sehingga tidak ada satupun dari mereka yang tertinggal," kata Ketua Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia Myra Winarko dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Baca Juga

Myra mengaku gerakan tersebut tercetus pada saat pandemi Covid-19 untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi. Kemudian, aksi nyata bergerak pada masalah kemanusiaan dan pengembangan UMKM untuk penyandang disabilitas.

Pelatihan yang sama sebelumnya pun diakuinya telah berhasil melahirkan para makeup artist profesional yang telah berkarya di bidangnya. "Pelatihan kali ini akan diselenggarakan selama lima hari, untuk menggali kemampuan individu agar dapat meningkatkan taraf kehidupan para sahabat tuli," ujarnya.

Myra menambahkan, para sahabat tuli yang mengikuti pelatihan scaling up kali ini, akan dinilai setiap sesidan dianalisis oleh makeup artist perwakilan brand yang hadir sebagai mentor berdasarkan metode kebutuhan dunia profesional makeup artist.

"Tujuannya, setelah kegiatan ini berakhir, para sahabat tuli berkesempatan dapat bekerja sebagai salah satu makeup artist dalam ekosistem industri iklan dan pertelevisian nasional," kata Myra.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada menambahkan, ceruk pasar makeup artist profesional masih terbuka lebar untuk dijalani sebagai profesi yang berkelanjutan. Saat ini, belum ramai vlogger dan tutorial makeup yang dilakukan penyandang tuli dan bisu.

"Kelas kecantikan ini akan memperluas ceruk pasar brand makeup kepada konsumen khusus melalui pengguna profesional yang kita latih saat ini," tutur Wientor.

Sementara itu, Cindy, salah satu peserta dari Bekasi, melalui juru bahasa isyarat menceritakan, awalnya ia mendapat informasi pelatihan makeup artist profesional dari Instagram dan temannya. Kemudian dia mendaftar dan melewati tahapan seleksi.

"Ini pengalaman pertama saya, saya sangat suka dengan dunia makeup. Saya pikir awalnya bayar, ternyata gratis. Saya dapat alat-alat makeup supaya bisa berusaha buka usaha sendiri, terus saya juga dapat ilmu baru juga di sini," ungkap Cindy dengan wajah tersenyum ceria.

Cindy berharap setelah pelatihan, ia bisa dibantu disalurkan menjadi salah satu tenaga makeup artist agar mampu menjadi salah satu makeup artist profesional.

 

sumber : ANTARA
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement