EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang peternakan terintegrasi ayam, sapi, domba, kambing, kerbau dan produk olahannya, PT Berdikari menurunkan agresivitas bisnis saat periode hari raya Idul Adha. Alih-alih meningkatkan penjualan, Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan, anggota holding BUMN pangan ini memilih menggandeng para peternak untuk menjadi mitra saat momentum Idul Adha.
"Kalau buat Berdikari sebenarnya Idul Adha ini justru di mana kita pelankan bisnis kita, karena pada saat lebaran haji ini banyak sekali peternak-peternak, pedagang hewan kurban dadakan, dan rata-rata mereka ini adalah UMKM," ujar Harry dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) bertajuk "Peran BUMN menjelang Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Ibadah Haji Indonesia" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Harry mengatakan, Berdikari bekerja sama dengan para peternak dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi kantung hewan sapi. Dari kerja sama tersebut, lanjut Harry, Berdikari yang bertindak sebagai offtaker mampu menyediakan 3.000 hewan qurban, baik sapi, domba, atau kambing di setiap provinsi.
"Jadi kita tidak akan bersaing dengan mereka (para peternak), justru kita merangkul mereka dan bermitra dengan mereka," ucap Harry.
Harry memperkirakan kebutuhan hewan qurban 2023 sebesar 1,74 juta atau naik sekitar dua persen dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data tersebut, ucap Harry, ketersediaan hewan kurban masih tercukupi atau surplus.
"Tapi kita juga harus mengantisipasi peningkatan kebutuhan hewan qurban di tahun-tahun mendatang. Pertumbuhan suplai hewan qurban nasional itu setiap tahun naik karena sejalan dengan dengan majunya ekonomi yang kita optimistis dengan daya beli tinggi sehingga yang berkurban itu lebih banyak," kata Harry.