EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perlindungan yang minim terhadap pekerja migran Indonesia membuat mereka rentan menjadi korban kekerasan. Erick menyampaikan BUMN akan terus mendukung upaya Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam memberikan perlindungan terhadap para pekerja migran Indonesia.
"BUMN melalui Bank BNI akan membantu BP2MI mendata buruh migrasi secara valid dan merata untuk menghindari kasus-kasus yang tidak diinginkan, salah satunya perdagangan manusia," ujar Erick dalam akun Instagram, @erickthohir di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Erick mengatakan salah satu bentuk kerja sama BUMN dengan BP2MI ialah mendorong Bank BNI untuk menjadi penyedia sistem satu data bagi pekerja migran. Erick menyebutkan baru 50 persen pekerja migran Indonesia yang terdaftar resmi dari total sembilan juta pekerja migran.
"Tentu kita harus bersikap keras kepada perdagangan manusia, apalagi tidak ada proteksi kepada pekerja migran," ucap Erick.
Erick memastikan komitmen BUMN melalui BNI untuk membantu BP2MI dalam memberikan perlindungan terhadap para pekerja migran. Erick menemukan sejumlah kasus kondisi pekerja yang memprihatinkan akibat kecelakaan kerja.
"Kemarin waktu saya kembali dari Istanbul, saya menyaksikan sendiri ada pekerja migran yang bekerja di suatu tempat. Saya tidak mau menuduh, tetapi jalannya terpincang-pincang, lalu saya tanya ada nggak asuransinya, jawabannya tidak ada, padahal kecelakaan itu terjadi di tempat kerja. Hal ini yang saya rasa kita akan terus meningkatkan bagaimana proteksi kepada pekerja migran," kata Erick.