EKBIS.CO, SURABAYA -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berhasil meningkatkan kinerja keuangannya pada 2022 dengan membukukan pendapatan sekitar Rp 4,1 triliun berdasarkan hasil audit laporan keuangan.
Direktur PTPN X Tuhu Bangun menjelaskan, jumlah pendapatan itu meningkat sekitar 87 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2021. Kenaikan tersebut menjadi indikator keberhasilan kinerja operasional sekaligus dalam hal efisiensi pada setiap proses bisnis PTPN X yang gencar dilakukan pada 2022.
"Dari peningkatan kinerja keuangan tahun 2022 lalu, kami berhasil membukukan laba sekitar Rp 7 miliar. Manajemen optimistis kinerja PTPN X akan meningkat lagi pada tahun 2023 ini," kata Tuhu dilansir Antara.
Tuhu menjelaskan, saat ini PTPN X sedang dalam masa transisi untuk menuju aksi korporasi pembentukan subholding, yaitu Supporting Co. Nantinya PTPN X akan semakin menguatkan komoditas tembakau miliknya, ditunjang dengan kinerja ketiga anak perusahaannya.
Pada sektor tembakau, inovasi terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas agar memenuhi selera pasar internasional, khususnya negara Swiss, Amerika Serikat, China, dan beberapa negara lainnya. Pemasaran produk cerutu premium "Golden Djawa" milik PTPN X juga akan terus digencarkan karena merek ini sudah dikenalkan pada ajang KTT G20 pada 2022 di Bali.
"Kami menanam tembakau seluas 675 hektare dengan target produksi daun hijau 11.475 ton. Kami optimistis target tersebut dapat tercapai seoptimal mungkin," ujar Tuhu Bangun.
Setelah aksi korporasi dengan pembentukan subholding, tambah Tuhu, PTPN X juga menangani pengelolaan on farm pada komoditas tebu dengan total luasan lahan tebu sendiri 4.900 hektare. Keseluruhan lahan tersebut merupakan lahan HGU, IPL, kerja sama usaha dengan PTPN XII, Kopkarhutan, dan Kejati Jawa Timur, serta lahan agroforestri kerja sama dengan Perhutani. PTPN X menargetkan produksi tebu pada 2023 sejumlah 416.500 ton dengan angka produktivitas mencapai 85 ton per hektare dan rendemen ditargetkan 7,96 persen.