EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong optimalisasi kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG). Jokowi menyampaikan, Indonesia dan PNG memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dengan perbatasan kedua negara yang mencapai lebih dari 800 km.
Bahkan, berdasarkan data yang diterima Pos Skouw mencatat perdagangan lebih dari tiga juta dolar AS pada 2019 yang lalu. Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri pertemuan forum bisnis pertama antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) di APEC Haus, Papua Nugini, Rabu (5/7/2023).
“Ini perlu kita maksimalkan. Kita perlu jadikan titik-titik perbatasan sebagai pusat kegiatan ekonomi baru. Ini akan sangat berdampak tidak hanya untuk masyarakat perbatasan, tapi juga ekonomi kedua negara,” kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia akan mendukung Program Connect PNG, salah satunya melalui BUMN konstruksi Indonesia yang telah berpengalaman di beberapa negara. Ia mengatakan, infrastruktur dan konektivitas merupakan syarat utama untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Konektivitas juga terus kita kembangkan dengan pembukaan rute pelayaran PNG Express dan pembukaan penerbangan Denpasar-Port Moresby,” ujar Jokowi.
Dalam pertemuan ini, Jokowi mendorong pembahasan PTA (preferential trade agreement) Indonesia-PNG agar kerja sama ekonomi kedua negara semakin tumbuh dan berkembang. Ia pun meyakini, kedekatan Indonesia dan PNG akan semakin kokoh dengan kerja sama ekonomi yang konkret.
“PNG dan Indonesia masing-masing adalah raksasa ekonomi. PNG di Pasifik dan Indonesia di Asia Tenggara. Bisa dibayangkan jika kedua potensi ini bergabung tentu akan beri dampak sangat besar, bukan hanya bagi rakyat kedua negara, namun juga kawasan,” ujar Jokowi.