EKBIS.CO, CIREBON -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta varietas tanaman tebu terus ditingkatkan, untuk mengejar kekurangan produksi nasional sebanyak 800 ribu ton dalam rangka swasembada gula.
"Untuk mengejar produksi, maka harus menggunakan varietas tebu yang lebih baik lagi," kata Mentan Syahrul saat melakukan kunjungan kerja di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).
Ia mengatakan secara nasional produksi gula pada tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton, sedangkan kebutuhan dalam negeri 3,2 juta ton, sehingga terdapat kekurangan secara nasional mencapai 800 ribu ton. Untuk itu, Mentan Syahrul meminta agar kekurangan itu dapat segera terpenuhi, dengan cara mengganti varietas tebu yang saat ini masih ditanam dengan lainnya, terutama yang lebih baik.
Karena kata Syahrul, varietas tebu yang saat ini ditanam oleh para petani masih kurang baik, dengan rendemen hanya bisa mencapai tujuh persen. "Untuk itu perlu varietas tebu yang rendemen bisa mencapai 9 persen, agar dapat meningkatkan produksi gula," ujarnya pula.
Syahrul mengatakan secara nasional luas lahan tebu, yaitu 448 ribu hektare, dengan perincian 243 ribu hektare lahan tebu milik rakyat dan 205 ribu hektare milik perusahaan.
Selain itu, kataSyahrul, perlu adanya pergantian ratoon (peremajaan) tebu, agar produksi tebu secara nasional bisa meningkat, dan target tahun 2024 bisa swasembada gula bisa tercapai. "Penanaman yang lebih maksimal juga akan menjadi bagian strategi nasional. Dan diharapkan nanti di tahun 2024 swasembada gula bisa tercapai," katanya pula.
Mentan Syahrulpada kunjungan kerja di Kabupaten Cirebon, juga sempat berdiskusi dengan sejumlah petani untuk mengetahui permasalahan yang ada di lapangan.
Bahkan seorang petani asal Kabupaten Cirebon Ali mengaku sampai saat ini pembelian gula di tingkat petani juga belum sesuai dengan penetapan dari pemerintah yaitu Rp 12.500 per kilogram.
"Kami meminta agar harga yang telah ditetapkan bisa sampai ke petani tebu," kata dia.