EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara berharap masyarakat bisa melakukan konsumsi yang berkualitas dengan menggunakan produk dalam negeri (PDN).
Dengan mengonsumsi barang dalam negeri, maka produksi dalam negeri pun bisa bergulir, meningkat, hingga menciptakan efek berganda di dalam negeri yang lebih kuat.
"Ini konsumsi dalam negeri dan produksi dalam negeri menjadi kunci," kata Suahasil dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Menurut Suahasil, hilirisasi di dalam negeri menjadi cara menciptakan nilai tambah yang lebih besar, sehingga bisa menciptakan efek berganda dan pendapatan yang lebih tinggi untuk masyarakat.
Perekonomian Indonesia saat ini cukup berdaya tahan, dengan harapan pada ujungnya pertumbuhan ekonomi bisa mencapai sekitar 5 persen lebih. Kondisi tersebut harus terus dijaga sepanjang tahun sampai dengan akhir tahun.
Untuk itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terus menjadi instrumen utama untuk melindungi masyarakat melalui optimalisasi belanja negara dengan tata kelola yang baik. Adapun seluruh belanja APBN dikelola dengan baik, mulai dari cara penganggaran, belanja, hingga merealisasikan dengan berbagai standar.
?Ada standar tata kelola dan Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator/KPI), jadi hasil dari belanja negara itu harus terukur. Kami ingin memastikan dengan seluruh tata kelola, penganggaran, tata kelola belanja, tata kelola audit, pemeriksaan, dan pengawasan berjalan dengan baik," tegasnya.
Ke depan, Wamenkeu menegaskan bahwa APBN akan terus dijaga agar tetap berjalan secara on the track sehingga memberikan sinyal kepada investor bahwa pemerintah mampu mengelola APBN dengan baik untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap berdaya tahan di tengah ketidakpastian global.
"Kami jaga kondisi ekonomi makro dan kondisi keuangan negara. Sinyal ini yang harus kami bangun, sinyal yang bisa dipercaya, sinyal yang kredibel," ujar Suahasil.