EKBIS.CO, NEW DELHI -- Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, Amerika Serikat membuat kemajuan yang baik dalam menurunkan inflasi dan dia tidak memperkirakan ekonomi AS akan memasuki resesi.
Yellen, saat diwawancara Bloomberg TV di India di sela-sela pertemuan Menteri Keuangan G20, mengatakan, pertumbuhan yang lebih lambat di China dapat menyebar ke negara lain. Namu, ekonomi AS berada di jalur yang baik dalam menggendalikan inflasi sementara pasar tenaga kerja tetap kuat.
"Untuk Amerika Serikat, pertumbuhan melambat, tetapi pasar tenaga kerja kami tetap kuat. Saya tidak memperkirakan ada resesi. Data inflasi terbaru cukup menggembirakan," kata Yellen, dilansir Zawya, Senin (17/7/2023).
Data pada Senin menunjukkan, ekonomi China tumbuh 6,3 persen pada kuartal kedua secara tahunan, meningkat dari 4,5 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Namun, angka ini jauh di bawah ekspektasi 7,3 persen, karena permintaan melemah di dalam dan luar negeri.
Data AS yang dirilis bulan lalu menunjukkan produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan dua persen pada kuartal pertama, tetapi masih di bawah pertumbuhan 2,6 persen yang dilaporkan pada kuartal keempat tahun lalu.
Di sisi lain, Yellen agak meragukan prospek pemotongan atau pengurangan tarif AS sebagai bagian dari dorongan pemerintahan Biden untuk membangun kembali hubungan dengan Beijing. Dia mengatakan para pejabat China mengemukakan keprihatinan serius, terutama tentang tarif dari AS. Yellen melakukan kunjungan ke China awal bulan ini.