Rabu 19 Jul 2023 15:59 WIB

Ada Tol Cisumdawu, Pemindahan Penerbangan dari Bandung ke Majalengka Sudah Bulat

Kesiapan infrastruktur ke Bandara Kertajati sudah memadai dan terus dikembangkan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pesawat terbang terparkir di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/7/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara akan beralih ke Bandara Internasional Kertajati mulai OKtober 2023. Keberadaan dua bandara yang beroperasi ini untuk saling mendukung satu sama lain, serta optimal untuk menunjang dilakukannya penataan rute penerbangan di Jawa Barat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah pesawat terbang terparkir di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/7/2023). Presiden Joko Widodo mengatakan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara akan beralih ke Bandara Internasional Kertajati mulai OKtober 2023. Keberadaan dua bandara yang beroperasi ini untuk saling mendukung satu sama lain, serta optimal untuk menunjang dilakukannya penataan rute penerbangan di Jawa Barat.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memastikan pemindahan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati, Majalengka sudah bulat. Pemerintah menilai, kesiapan infrastruktur sebagai penunjang akses ke Kertajati sudah cukup memadai dan akan terus dikembangkan. 

“Sudah (pasti), apalagi sudah disampaikan langsung oleh Presiden,” kata Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, kepada Republika.co.id, Rabu (19/7/2023). 

Baca Juga

Ia menjelaskan, pada dasarnya infrastruktur jalan menuju Bandara Kertajati sudah tersedia melalui Tol Cisumdawu yang diresmikan langsung pekan lalu oleh Presiden Joko Widodo. Tol yang menghubungkan Cileunyi ke Dawuan itu sejak awal diharapkan mempermudah akses masyarakat menuju bandara. 

Adapun untuk kendaraan umum, terlah tersedia armada bus oleh Perum Damri sehingga masyarakat memiliki alternatif. “Kami akan terus kembangkan infrastruktur pendukung, tentunya bersama Pemerintah Provinsi Jabar dan stakeholders lainnya,” ujar Adita. 

Lebih lanjut, ia menyebut, salah satu alasan pemindahan itu karena Bandara Husein Sastranegara sudah tak memadai menampung pesawat jet bahkan untuk kelas pesawat berbadan sempit atau narrow body. Dengan kata lain, pemindahan itu dinilai untuk keperluan keamanan dan keselamatan. 

Sebelumnya, Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyarankan agar Bandara Kertajati dioptimalkan sebagai bandara yang melayani umrah, haji, dan logistik kargo setelah seluruh ruas Jalan Tol Cisumdawu terkoneksi.

"Saya lebih menyarankan operasional Bandara Kertajati untuk layanan umrah dan haji terlebih dahulu. Fungsi Bandara Kertajati sebaiknya ditujukan sebagai bandara yang melayani umrah, haji, dan logistik kargo," kata Bhima, di Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Menurut dia, fungsi sebagai bandara yang melayani umrah dan haji harus segera dilakukan, dan bahkan kalau perlu bukan hanya untuk wilayah Jawa Barat, tetapi bisa juga diperluas dengan mencakup wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

"Dengan demikian, semua masyarakat yang melakukan umrah bisa berangkat melalui Bandara Kertajati. Hal ini karena kegiatan umrah akan terus ada, selain daripada haji," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement