EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan ini. Kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 0,5 persen atau bertambah 33,99 poin di level 6.864,19.
"IHSG diprediksi bergerak variatif (mixed) dalam rentang 6.830-6.885," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dalam risetnya, Jumat (21/7/2023).
Menurut Ratih, pergerakan indeks akan dipengaruhi sejumlah sentimen. Dari dalam negeri, BPS melaporkan nilai impor Indonesia turun 18,35 persen. Ini adalah keempat kalinya penurunan impor di 2023, terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah.
Selama semester I 2023, pembelian impor turun 6,42 persen dari periode yang sama di 2022. Sementara itu, Bank Dunia menilai Logistic Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 menempati urutan 63, turun dari posisi di 2018 pada peringkat 45.
Dari mancanegara, jumlah orang di Amerika Serikat (AS) yang mengajukan tunjangan pengangguran atau initial jobless claim per 15 Juli 2023 turun 9.000 menjadi 228.000, terendah dalam dua bulan terakhir, dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 242.000.
Dari Asia, investasi asing yang secara langsung masuk ke China turun 2,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 98 miliar dolar AS pada semester I 2023. Sementara itu, neraca perdagangan Jepang tercatat surplus pada Juni 2023. Ini adalah surplus perdagangan pertama setelah defisit dalam 22 bulan beruntun.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Ajaib Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati hari ini.
1. INCO
Buy : 6.550
TP : 6.750
Stop loss : < 6.425
Posisi saat ini INCO bergerak uptrend dengan penguatan. Aktivitas market maker menunjukkan indikasi big accumulation dengan market interest middle to overbought mengarah ke atas.
INCO telah memproduksi 16.922 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal II 2023, lebih tinggi 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal II 2022 produksi nikel matte INCO mencapai 12.567 metrik ton.
2. DMAS
Buy : 170
TP : 176
Stop loss : < 168
Posisi saat ini sideways cenderung menguat. Dari sisi aktifitas market maker netral dengan market interest membentuk middle to overbought yang mengarah ke atas.
Marketing sales DMAS sepanjang pertengahan 2023 masih mencatatkan performa yang sangat positif di level Rp 1 triliun, sejalan dengan target 2023 sebesar Rp 1,8 triliun. Selain itu, DMAS juga akan fokus mengembangkan lahan seluas 300 hektar khusus untuk data center mengingat segmen ini menjadi penyumbang utama penjualan lahan pada tahun lalu.
3. MAPI
Buy : 1.985
TP : 2.050
Stop loss : < 1.945
MAPI secara major trend bergerak strong bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100. Stochastic oscillator bergerak naik dan MACD line mengarah ke atas.
MAPI diproyeksikan mencetak pertumbuhan pendapatan yang melonjak seiring dengan solidnya daya beli masyarakat di tengah angka inflasi domestik yang terjaga. MAPI juga terus melakukan ekspansi dengan menargetkan pembukaan 700 gerai baru dengan alokasi capex Rp 2 triliun di 2023. Pertumbuhan gerai baru yang masif tersebut berpotensi meningkatkan pendapatan perseroan.