EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan siapkan lokasi percontohan kampung nelayan maju (kalaju) di Bandar Lampung. KKP akan mengembangkan Pulau Pasaran di Kelurahan Kota Karang, Teluk Bitung Timur, Kota Bandar Lampung menjadi salah satu lokasi program prioritas Ditjen Perikanan Tangkap pada 2023.
Menurut Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Agus Suherman Pulau Pasaran lengkap dengan berbagai kegiatan perikanannya. Tidak hanya penangkapan ikan, namun juga perikanan budidaya, pengolahan dan konservasi mangrove.
“Oleh karenanya penataan kalaju di pulau ini akan terintegrasi dari dari berbagai sektor. Namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi seperti pengelolaan sampah yang perlu menjadi perhatian khusus dari semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah,” ujar Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Melalui kalaju, kampung nelayan akan ditata menjadi lebih bersih dan higienis untuk menghilangkan kesan kumuh dan kotor yang selama ini melekat. Tidak hanya fisiknya yang dikembangkan, tetapi sejalan dengan peningkatan produktivitas dan kapasitas usaha nelayannya agar lebih sejahtera.
“Lokasi ini akan akan menjadi role model bagi pengembangan kalaju di daerah lainnya. Sinergi juga akan kita lakukan dengan melibatkan unit kerja lingkup KKP hingga kementerian/lembaga, perguruan tinggi, maupun swasta turut terlibat. Kalaju harus turut didukung oleh keinginan masyarakat untuk maju, setuju ya bapak ibu,” ucap Agus.
Ketua Komisi IV DPR Sudin mengatakan agar kalaju ini dapat terwujud, masyarakat nelayan harus mampu mengelola sampah dimulai dari tingkat rumah tangga, pemilahan, penanganan hingga di tempat pembuangan akhir.
“Hari ini kita melakukan bersih pantai bersama nelayan, pelajar, komunitas dan pemerintah sebagai upaya untuk mendukung kalaju Pulau Pasaran. Kita resmikan juga taman mangrove di Pulau Pasaran ini sebagai sarana wisata konservasi,” ujar Sudin.
Menurut Sudin, mangrove menjadi ekosistem penting dalam perikanan. Mangrove dapat mejadi penyumbang oksigen, sebagai area memijah ikan, kepiting dan juga barrier abrasi dan banyak manfaat lainnya.
“Sedih melihat sampah di kawasan mangrove, saya akan menghubungi kementerian terkait untuk menanam mangrove kembali serta menambah fasilitas pengangkut sampah dan penerangan jalan. Yang terpenting menjaga lingkungan agar selalu bersih,” ucap Sudin.
Seperti diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus berkomitmen menangani sampah laut sebagai upaya memulihkan kesehatan laut dan perwujudan ekonomi biru.