EKBIS.CO, JAKARTA -- Tekad nyata membangun generasi unggul melalui pendekatan stimulasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Alfamart bersama Zwitsal mengadakan rangkaian kegiatan Posyandu di 32 kota/kabupaten di Indonesia selama periode Agustus hingga September. Peluncuran program dilakukan di Tangerang, Kamis (27/7/2023).
Di safari posyandu Alfamart dan Zwitsal ini, ibu dan bayi tidak hanya mendapat pemeriksaan kesehatan, tapi juga diberikan edukasi tentang Pentingnya 1000 Hari Pertama Si Kecil dan Baby Spa Experience menggunakan produk terbaik Zwitsal. Dengan begitu peserta atau para ibu mendapatkan fasilitas layanan kesehatan untuk anak dan produk yang tepat untuk mendukung tumbuh kembangnya masa penting anak.
Dinda Hauw, aktris sekaligus ibu muda yang hadir dalam peluncuran program Posyandu Alfamart Zwitsal Mendukung 1000 Hari Pertama si Kecil mengatakan bahawa penting bagi para ibu untuk mengerti 1000 hari pertama si kecil.
“Berikan yang terbaik untk kesehatan anak, stimulasi, dan bonding bersama mereka, karena masa kecil adalah masa berharga yang membentuk fondasi masa depan mereka,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).
Alfamart memberikan apresiasi kepada Zwitsal yang bergabung dengan Alfamart di program CSR rutin posyandu ini.
“Alfamart Sahabat Posyandu adalah CSR berkelanjutan perusahaan di bidang kesehatan untuk berkontribusi menyediakan pelayanan kesehatan yang dekat dan mudah dijangkau masyarakat, sekaligus ikut mendukung program besar pemerintah mencegah stunting,” jelas Solihin, Corporate Affairs Director.
”Kami mengajak para orang tua untuk memahami betapa pentingnya periode 1000 HPK dalam membentuk dasar perkembangan otak dan kognitif mereka,” ujar Joy Tarigan, VP Modern Trade Unilever Indonesia, menambahkan.
Posyandu Alfamart dan Zwitsal juga dalam rangka semangat merayakan Hari Anak Naisonal (HAN) yang jatuh pada 23 Juli dengan tema ’Anak Terlindungi, Indonesia Maju’. Sejak Januari 2023, Alfamart sudah menjalankan program Alfamart Sahabat Posyandu di seluruh cabang Alfamart se-Indonesia. Hingga Juli, penerima manfaat mencapai 12.300 orang/anak.