EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham RMKO, Senin (32/7/2023). Tercatat di Papan Pengembangan, Perseroan menjadi emiten ke-52 yang mencatatkan sahamnya pada tahun ini.
Saat diperdagangkan perdana, saham RMKO langsung melompat ke zona hijau ke level 560. Angka tersebut naik signifikan dari posisi 450 saat initial public offering (IPO). Menguat hingga 24,44 persen, saham RMKO pun langsung menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Melalui IPO, emiten yang bergerak di jasa pertambangan ini menawarkan 250 juta lembar saham baru atau setara 20 persen dari seluruh total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Dari aksi korporasi ini, RMKO berhasil mengunpulkan dana sebesar Rp 112,5 miliar.
"IPO ini dapat mendukung perseroan untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatra Selatan. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan," kata Direktur Utama Perseroan, Vincent Saputra.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham perseroan ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha. Saat ini, perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house milik anak usaha RMKE.
Ke depan, perseroan juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batu bara dari tambang tambang non-grup di Muara Enim dan Lahat. Dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan dari third parties secara signifikan.
Direktur Keuangan Perseroan, Nathania Pricilla Saputra juga menambahkan Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan pada 2022 sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 dengan CAGR antara 2020-2022 sebesar 7,9 kali.
Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh sejak beroperasinya tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) pada Februari 2022. Jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing berkontribusi sebesar 55,6 persen dan 44,4 persen terhadap total pendapatan Perseroan.
"Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali di 2022," kata Nathania.