EKBIS.CO, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ingin implementasi program pupuk bersubsidi lebih akurat dan tepat sasaran dalam menghadapi dampak El Nino.
"Masalah pupuk ini menjadi sangat penting karena ini berkait dengan produktivitas, terutama padi yang kita butuhkan, kita menghadapi climate change, hadapi El Nino, menghadapi krisis pangan dunia," ujar Mentan, usai workshop “Transformasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi”, di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/8/2023).
Menurut Mentan, sejumlah permasalahan pada implementasi program pupuk bersubsidi ini menjadi konsentrasi bagi Kementan RI untuk segera dibenahi, sehingga programnya bisa berjalan lebih masif, tepat sasaran, dan akurat.
Syahrul menjelaskan, El Nino dipastikan berdampak pada sektor pertanian, karena berkaitan dengan pengairan. "Bahkan ini bagian dari climate change dan El Nino yang berujung pada krisis pangan dunia," kata Syahrul.
Namun, kata dia lagi, hingga saat ini data Kementan RI menyatakan bahwa ketahanan pangan Indonesia dipastikan terjaga hingga Desember 2023. "Bulan ini saya masih panen 850 ribu hektare, bulan depan masih ada cadangan di atas 800 ribu hektare. Dan khusus untuk El Nino sesuai perintah Presiden, saya mempersiapkan 500 hektare untuk membooster kalau terjadi dampak dari produktivitas yang pasti menurun," katanya lagi.
Di samping itu, ia optimistis workshop yang digelar bersama Ombudsman Ri dan PT Pupuk Indonesia dapat memperbaiki implementasi kebijakan pupuk bersubsidi menjadi lebih baik, cepat dan akurat.
"Ini tentu kita berharap kita menemukan sistem yang lebih akurat. Dengan demikian dari jauh-jauh hari kita sudah tahu seberapa besar orang-orang di setiap daerah yang harus tersentuh pupuk subsidi," ujarnya pula.
Dia mengingatkan, tidak semua petani berhak memperoleh pupuk bersubsidi, melainkan ada kriteria dan sejumlah persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.