Senin 07 Aug 2023 23:48 WIB

Semester I 2023, PHE Catat Produksi Minyak 570 Ribu Barel per Hari

Catatan produksi minyak PHE didukung penyelesaian pengeboran 7 sumur eksplorasi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja ekselen hingga semester I tahun 2023. Hingga  Juni 2023, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sehingga produksi migas sebesar 1046  ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan delapan persen dari tahun lalu.
Foto: dok PHE
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja ekselen hingga semester I tahun 2023. Hingga Juni 2023, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sehingga produksi migas sebesar 1046 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan delapan persen dari tahun lalu.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja ekselen hingga semester I tahun 2023. Hingga  Juni 2023, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sehingga produksi migas sebesar 1046  ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan delapan persen dari tahun lalu.

Capaian ini didukung melalui penyelesaian rencana kerja pengeboran tujuh sumur eksplorasi, 359 sumur pengembangan, 371 workover dan 16.286 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 478 km2.  

“PHE akan berupaya maksimal dalam meningkatkan kontribusi nasional dan peningkatan bagian negara, devisa dan perekonomian daerah,’’ jelas Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita melalui siaran pers, Senin (7/8/2023).

Hingga saat ini, PHE telah berhasil melakukan capaian strategis antara lain mendapatkan award WK eksplorasi dengan mayoritas sumber daya gas di Peri Mahakam & Bunga yang berlokasi di Indonesia timur, East Natuna di area perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam dan project strategis nasional Masela. 

Temuan eksplorasi gas di Wilela, Wolai kompleks dan Mantapu 1-X juga mendukung babak baru ketahanan energi dan transisi gas nasional ke depan.

Salah satu proyek strategis yang juga telah digarap yaitu pengeboran sumur Migas Non Konvensional (MNK) yang berada di Lapangan Gulamo, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada akhir Juli 2023.

Melalui Regional Internasional yang dinahkodai oleh PT Pertamina Internasional EP, Subholding Upstream Pertamina juga baru saja sukses mendapatkan perpanjangan kontrak baru di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405 di Algeria. Blok migas ini memiliki izin pembangunan pabrik LPG dengan kapasitas satu juta metric ton per tahun yang produksinya dapat dibawa ke Indonesia sebagai komitmen perusahaan dalam pemenuhan energi nasional.

Capaian ini berbasis strategi utama PHE dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek HSSE serta Enviroment, Social, Governance (ESG).

Saat ini PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. 

PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement