EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Hotel Indonesia Natour (HIN) berkomitmen meningkatkan layanan secara berkelanjutan dengan inovasi dan transformasi guna mendukung kemajuan ekosistem pariwisata dan perhotelan. Direktur Utama PT Hotel Indonesia, Natour Christine Hutabarat, mengatakan usia ke-61 tahun menjadi momentum bagi HIN untuk meneruskan transformasi.
Christine menyampaikan 2020 merupakan tonggak pemcapaian perjalanan HIN dengan mengkonsolidasikan bisnis hotel-hotel BUMN dan menjadikan BUMN sebagai global player yang berperan aktif mendukung pengembangan industri kepariwisataan nasional dan perekonomian pada umumnya. HIN mengembangkan anak perusahaan, PT Hotel Indonesia Group (HIG) serta menjadi bagian holding PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan ekosistem pariwisata Indonesia.
"Seiring perkembangannya, HIN memperluas portofolionya bertransformasi dalam lini bisnis travel management, hotel operatorship, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mewujudkan visi misi dalam memperkenalkan pariwisata dan hospitality Indonesia ke dunia Internasional," ujar Christine dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Christine mengatakan komitmen perusahaan untuk mengoptimalkan potensi dan SDM agar perusahaan terus tumbuh dan berkembang. Christine mendorong HIN dapat terus meningkatkan kinerja dan berkontribusi positif untuk negeri. Menurut Christine, perusahaan akan terus bertransformasi, berinovasi, beradaptasi dengan perubahan, dan meningkatkan kualitas layanan. Tujuannya membawa industri perhotelan dan pariwisata Indonesia dapat bersaing di dunia Internasional.
"Dalam momentum HUT HIN ke-61 tahun ini, mari kita saling mendoakan dan bergotong royong serta berkomitmen memberikan kontribusi dan value terbaik untuk mendukung akselerasi transformasi lini bisnis perusahaan," kata Christine.
HIN punya sejarah panjang sejak dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 5 Agustus 1962. Hotel Indonesia tercatat sebagai hotel berbintang Indonesia yang pertama, dan merupakan landmark serta wajah muka Indonesia.
Sebagai bagian dari perjalanan dan perjuangan bangsa dan negara, ucap Christine, Hotel Indonesia dibangun untuk menyambut modernisme sekaligus mempertahankan tradisi melalui kerjasama dengan berbagai unsur nasional maupun internasional, hingga saat itu dicanangkan moto "Tunjukkanlah Kepribadian Indonesia" serta slogan "Dramatic Symbol of Free Nations Working Together”.
Dalam perkembangannya, dilaksanakanlah merger dua perusahaan pengelola hotel milik negara; antara Hotel Indonesia Internasional yang memiliki hotel-hotel seperti Hotel Indonesia, Hotel Ambarukmo, Samudera Beach, Grand Bali, Putri Bali dan beberapa hotel lain dengan PT Natour yang mengelola hotel nasionalisasi aset Belanda, menjadi PT Hotel Indonesia Natour. Sejalan dengan pengembangan yang dilaksanakan, PT Hotel Indonesia Natour memiliki jaringan 14 hotel di berbagai kota di Jawa, Bali, dan Sumatera.