EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor bawang merah sebanyak 96 ton menuju Thailand dengan nilai transaksi kurang lebih Rp 3,4 miliar. Untuk diketahui, nilai kontrak ekspor ini secara keseluruhan mencapai 75 kontainer atau setara dengan Rp 73,5 miliar.
Dalam kesempatan ini, SYL mengaku bersyukur karena disaat semua negara menghadapi cuaca ekstrem, Indonesia justru mampu menunjukan taji dengan memproduksi berbagai komoditas, termasuk bawang merah untuk pemenuhan dalam negeri dan ekspor. Dia mengatakan selama ini bawang merah adalah komoditas andalan Indonesia.
"Saya selalu katakan bahwa bawang merah itu adalah kekuatan kita sebagai bangsa Indonesia. Namun harus kita ingat juga bahwa saat ini kita sedang menghadapi El Nino yang bisa mengganggu jalannya produksi," ujar SYL di salah satu perusahaan swasta pengekspor bawang merah Brebes, Rabu, 9 Agustus 2023.
Untuk mengantisipasi tantangan tersebut, SYL mengajak seluruh pimpinan daerah baik Bupati maupun Gubernur segera turun tangan membantu petani yang berproduksi. Dia ingin, pertanian tetap maju dan menjadi lini utama dalam memperkokoh ekonomi bangsa.
"Ancaman El Nino ada di mana - mana tapi kita harus turun tangan melakukan penanaman berbagai komoditi pertanian. Kita tahu ancamannya panas ini akan membuat air kurang dan produktivitas terganggu. Tapi inisiatif para gubernur bupati yang berjuang mendampingi petani bisa membuat kita mampu melewati semua tantangan yang ada," katanya.
Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin menyampaikan terima kasih atas perhatian jajaran Kementan yang secara rutin terus membantu Brebes dalam meningkatkan produksi melalui bibit unggul, teknologi mekanisasi dan akses permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
"Bahkan kami juga dibantu melaksanakan festival bawang merah sebagai festival pertama di Indonesia. Dengan festival ini orang Brebes mulai menyadari bahwa bawang merah bisa diwujudkan melalui bentuk kegiatan yang meriah berskala ekonomi tinggi," katanya
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan bahwa produksi bawang merah dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sebagai gambaran, tahun 2022 produksi nasional mencapai 1,5 juta ton, di mana kebutuhannya hanya sekitar 1,2 juta ton.
"Artinya secara nasional kita masih surplus bawang merah dan tentu yang sangat membanggakan adalah berbagai program yang sudah dilaksanakan Kementan sejak tahun 2017 sampai sekarang kita sudah tidak pernah mengimpor bawang merah lagi," ujar Prihasto, Rabu, 9 Agustus 2023.
Sebaliknya, Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan terus memproduksi bawang merah secara masif sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Rata-rata tujuan ekspor mencakup negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura.