EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjajal Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dari Stasiun Jatimulya di Kabupaten Bekasi hingga Stasiun LRT Dukuh Atas di Jakarta, Kamis (10/8/2023). Kali ini, Jokowi menaiki LRT bersama sejumlah menteri dan juga sejumlah artis.
Dari pantauan, sejumlah menteri yang hadir yakni Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Sementara itu, beberapa artis yang tampak hadir pagi ini seperti Reisa Broto Asmoro, Cak Lontong, Kirana Larasati, Chelsea Islan, Ayu Dewi, Widi AB3, Yuni Shara, Nirina Zubir, Lukman Sardi, Desta, dan Ari Lasso.
Jokowi mulai menaiki LRT pada pukul 08.50 WIB. Ia tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang saat memasuki gerbong LRT. Saat menjajal LRT, Jokowi berada di satu gerbong bersama para menteri dan artis Tanah Air.
LRT dari Stasiun Jati Mulya ini melintasi stasiun Bekasi Barat, Cikunir II, Cikunir I, Jatibening Baru, Halim, Cawang, Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, hingga Dukuh Atas.
Pemerintah sendiri telah menetapkan tarif Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 67 Tahun 2023, tentang tarif angkutan orang dengan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik.
Tarif LRT Jabodebek ditetapkan sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama dan selanjutnya masyarakat dikenakan tarif Rp 700 setiap km berikutnya.
Sehingga, tarif LRT Jabodebek terjauh dikenakan biaya kurang lebih sekitar Rp 23 ribu - Rp 24 ribu untuk rute perjalanan dari Stasiun Jati Mulya menuju Stasiun Dukuh Atas.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjajal kereta tanpa masinis dari Stasiun Harjamukti, Depok hingga Stasiun Dukuh Atas pada Kamis (3/8/2023). Jokowi menjelaskan, kereta ringan tersebut merupakan proyek perdana di Indonesia, sebagaimana kereta MRT dan juga kereta cepat Jakarta-Bandung.
Karena itu, ia menegaskan pemerintah akan melakukan koreksi jika ditemukan kekurangan pada proyek kereta ringan Jabodebek.
