EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga menggandeng PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) dalam mengelola sistem manajemen pemeliharaan (MMS) seluruh armada mobil tangkinya baik mobil tangki BBM, skid tank LPG, dan Bridger Avtur yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga Eduward Adolof Kawi mengatakan, kerja sama yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) ini diharapkan semakin memperkokoh sinergi antara PT Pertamina Patra Niaga dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), dealer atau distributor resmi dalam pengelolaan pemeliharaan mobil tangki. "Mengingat mobil tangki yang dioperasikan di lingkungan PT Pertamina Patra Niaga memiliki beberapa merk, maka dengan kerja sama ini dapat mengkonsolidasikan kerja sama MMS dengan para ATPM khususnya dengan merekomendasikan agar pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan mobil tangki sesuai mereknya,"ujar Eduward dalam keterangan di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Eduward menambahkan mobil tangki yang beroperasi di PT Pertamina Patra Niaga mencapai sekitar 3.200 unit yang terdiri dari beberapa merk head truck dan pabrikan tangki. Di samping itu, pengelolaan mobil tangki tidak hanya dikelola oleh PT Pertamina Patra Niaga namun dikelola juga oleh anak perusahaan, afiliasi, atau mitra transportir.
Dengan semakin banyaknya mobil tangki (milik atau sewa) yang beroperasi, diharapkan keandalan dan utilisasi mobil tangki dapat terjaga baik dari aspek operasional maupun aspek keselamatan. Di sinilah kerja sama Maintenance Management System (MMS) dengan Hino menjadi salah satu prioritas kami untuk menjaga keandalan mobil tangki. Program MMS ini diharapkan juga bisa diimplementasikan oleh anak perusahaan, afiliasi, atau mitra transportir.
Sebagai program utama, MMS diharapkan mampu meningkatkan keandalan mobil tangki, menciptakan efektivitas biaya, hingga meminimalisasi kegagalan operasi akibat kesalahan pemeliharaan mobil tangki. Selain itu, MMS juga diharapkan dapat memperpanjang umur pakai kendaraan dengan cara mendeteksi mobil tangki yang memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) serta mampu mengurangi waktu yang terbuang akibat breakdown yang dialami mobil tangki.
Pada 2023, MMS akan diimplementasikan untuk mobil tangki yang dikelola PT Pertamina Patra Niaga terlebih dahulu di wilayah Jawa, Bali & Sumatera Bagian Selatan. "Mulai Juni 2024, baru bergeser untuk mobil tangki yang dikelola oleh anak perusahaan, afiliasi, atau mitra transportir di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua," kata dia.