EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, tampil beda saat menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8/2023). Erick mengenakan jas berwarna cream disertai kemeja serta dasi kupu-kupu berwarna putih. Busana modern ini berpadu dengan nuansa budaya Indonesia, seperti kain jarik, selop, dan tidak ketinggalan, blankon.
Sekilas, penampilan Erick seperti para penggagas organisasi pertama yang mengawali pergerakan nasional di Indonesia, Budi Utomo. Erick sendiri memiliki perhatian khusus terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, dari aspek pendidikan dan juga nilai-nilai kebersamaan sebagai sebuah bangsa yang ditorehkan dalam core values Akhlak. Hal ini selaras dengan inti perjuangan Budi Utomo yang mendorong perjuangan melalui aspek pendidikan, sosial, dan budaya.
Saat menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick langsung melakukan perubahan besar dalam peranan BUMN terhadap dunia pendidikan. Salah satunya merombak program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN yang kini fokus pada tiga hal, yakni pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup.
Dengan berpegang teguh pada prinsip pemerataan dan menuju keseimbangan ekonomi di masyarakat, Erick ingin TJSL BUMN menjadi primadona perusahaan negara mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, adil, dan makmur. Erick juga memastikan kolaborasi BUMN dan universitas. Erick mengatakan mahasiswa sebagai generasi muda akan menjadi penentu akan arah bangsa ke depan.
Erick mengatakan bonus demografi tak sekadar memberikan keuntungan, melainkan juga menjadi tantangan bagi Indonesia ke depan. Salah satu isu krusial terkait lapangan kerja. Oleh karenanya, Erick ingin memastikan proses pembelajaran mahasiswa dapat terhubung dengan industri. Erick menyebut pertumbuhan ekonomi ke depan harus berdasarkan knowledge based economy atau sektor ekonomi yang berlandaskan pada inovasi.
Erick mengatakan BUMN juga menjadi jembatan bagi para mahasiswa sebelum terjun ke industri. Salah satunya dengan program magang di BUMN. Saat ini, Erick mengatakan terdapat 1.600 mahasiswa yang magang di BUMN dan akan terus diperbanyak.
"Karena kita ingin transisi generasi muda ke industri harus ada bridging. Kita juga memastikan kepemimpinan muda di BUMN sudah 10 persen di bawah usia 40 tahun," kata Erick.
Erick mengatakan, kolaborasi menjadi kata kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Erick pun menekankan pertumbuhan ekonomi juga harus berkontribusi terhadap pemerataan ekonomi Indonesia.