EKBIS.CO, JAKARTA -- Pasar saham di regional Asia mengalami tekanan sepanjang periode 14-18 Agustus 2023. Sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tecatat melemah 0,29 persen pada level 6.859,91 dari level 6.879,97 pada pekan sebelumnya.
Di dalam negeri, penurunan IHSG disebabkan aksil jual investor asing atas saham-saham blue chip. Dalam sepekan, BBRI membukukan jual bersih asing Rp 902,9 miliar, INCO sebesar Rp 311 miliar, TLKM sebesar Rp 254,5 miliar serta BMRI sebesar Rp 252,5 miliar.
"Pada Jumat (18/8/2023), IHSG mencatatkan nilai jual bersih investor asing sebesar Rp 258,20 miliar. Namun sepanjang 2023 investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 3,64 triliun," kata manajemen Bursa Efek Indonesia dalam keterangan resmi.
Di sisi lain, peningkatan terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa 0,04 persen menjadi Rp 10.060 triliun dari Rp 10.056 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami penurunan 12,62 persen menjadi Rp 10,70 triliun dari Rp 10,24 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Kemudian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan turut meningkat 7,42 persen menjadi 16,76 miliar lembar saham dari 18,10 miliar lembar saham pada penutupan pekan yang lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami penurunan 3,56 persen menjadi 1,05 juta transaksi dari 1,09 juta transaksi pada pekan lalu.
Penurunan IHSG sejalan dengan bursa di Asia lainnya yang terkoreksi cukup tajam sepekan terakhir. Indeks Hang Seng memimpin dengan pelemahan mencapai 5,89 persen, Nikkei anjlok 3,15 persen, dan Shanghai Composite melemah 1,80 persen.