EKBIS.CO, JAKARTA -- Agar terhindari dari kerugian dalam berinvestasi, seharusnya keputusan penempatan investasi dilakukan oleh investor dengan berbekal pengetahuan yang cukup, bukan sekadar ikut-ikutan alias fear of missing out (FOMO).
Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha menyampaikan, bagi investor yang memiliki keterbatasan pengetahuan, waktu, dana, dan informasi pergerakan harga atau pasar bisa memanfaatkan reksa dana. Reksa dana merupakan produk investasi di pasar modal yang dikelola oleh manajer investasi profesional dan berpengalaman.
Tersedia beragam jenis reksa dana untuk beragam tipe investor, mulai dari reksa dana pasar uang yang cocok untuk investor yang konservatif atau menghindari risiko, hingga reksa dana saham yang cocok untuk investor yang agresif atau berani mengambil risiko yang sangat tinggi.
"Bagi Gen X dan Z yang umumnya memiliki profil risiko agresif, reksa dana saham dapat dijadikan pilihan investasi utama, dipadukan dengan reksa dana pendapatan tetap," kata Dimas melalui keterangan tulis, Ahad (20/8/2023).
Sebagai gambaran, reksa dana saham Manulife Dana Saham (MDS) Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 2,47 persen dalam sebulan terakhir (1-31 Juli 2023). Pada periode yang sama, reksa dana pendapatan tetap Manulife Obligasi Unggulan (MOU) kelas A memberikan imbal hasil 0,23 persen dan Manulife Obligasi Negara Indonesia (MONI) II memberikan imbal hasil 0,41 persen.
Kata Dimas, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO. Hindari mengambil keputusan keuangan karena ikut-ikutan, baik dalam hal pengeluaran maupun investasi.
Selanjutnya, buat daftar skala prioritas keuangan. Dengan uang yang terbatas dan keinginan yang tanpa batas, memiliki daftar skala prioritas keuangan tentunya bisa membantu kita agar terhindar dari masalah ekonomi.