EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Multipolar Tbk (MLPL), dua anak usaha konglomerasi Lippo Group, berhasil menembus Fortune Indonesia 100. Predikat itu disandang menyusul keberhasilan kelompok usaha itu mengelola bisnisnya, mulai dari properti, kesehatan, dan pendidikan bagi kemajuan ekonomi nasional.
“Ini adalah bentuk pengakuan membanggakan atas kinerja Lippo Karawaci dan Multipolar,” kata Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (21/8/2023).
Fortune Indonesia 100 adalah daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan perolehan pendapatan. Saat ini, Fortune Indonesia telah dirilis ketiga kali.
Daftar 100 perusahaan terbesar Indonesia didominasi perusahaan energi dan batubara. Dua sektor ini menyumbang perusahaan-perusahaan berpendapatan terbesar paling banyak pada daftar Fortune Indonesia 100.
Menyusul, sektor teknologi, perbankan, dan asuransi menyumbang. Fortune Indonesia 100 hanya mencatat perusahaan-perusahaan berpendapatan minimal Rp 10,51 triliun berdasarkan kinerja keuangan 2022, acuan itu meningkat dari Rp 8,4 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari sisi lain, meski bergerak sektor properti Lippo Karawaci (LPKR) dan sektor jasa teknologi Multipolar (MLPL), masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100. LPKR menempati peringkat ke-70, dengan catatan pendapatan sebesar Rp 14,8 triliun. Sedangkan MLPL duduk pada peringkat ke-98 dengan torehan pendapatan sebesar Rp 10,8 triliun.
John menilai masuknya LPKR dan MLPL semakin menegaskan bahwa konglomerasi ini ikut berkontribusi terhadap perekonomian nasional secara signifikan. “Tidak saja dengan catatan pendapatan, melainkan juga ini pastinya berkontribusi terhadap pajak atau penerimaan negara, serta lebih jauh terhadap pelayanan bagi masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan penilaian Fortune Indonesia 100, terbilang ketat karena itu daftar perusahaan tersebut cukup bergengsi.
“Apalagi pada daftar kali ini, Fortune menaikkan batas pendapatan seiring pemulihan ekonomi nasional. Metodologi Fortune Indonesia pun tetap mengacu pada standar Fortune Global 500, yang bertahan hamper 70 tahun,” katanya.
Menurut John, tampilnya dua emiten Lippo Group merupakan kepercayaan penuh bagi konglomerasi. Saat ini, Lippo Group melayani tidak kurang 65 juta orang Indonesia melalui berbagai tentakel bisnisnya.
“Dengan catatan kinerja yang baik dari LPKR dan MLPL, ini mencerminkan Lippo Group semakin dipercaya oleh para mitra, kami optimistis bisa melayani lebih banyak lagi masyarakat Indonesia,” kata John.
Peringkat bergengsi Fortune Indonesia 100 juga memacu Lippo Group untuk memperkuat bisnis dari lini lainnya. Hal itu, kata John, akan ditempuh dengan berbagai strategi agar setiap unit bisnis dan keberadaan Lippo Group terus relevan bagi perubahan zaman.
“Saat perekonomian kini didorong berbagai kemajuan digital, kami telah lama ikut berkontribusi dari sisi pendanaan dan pengembangan startup. Dari sisi layanan, kami bisa dikatakan pionir dalam penerapan konsep omnichannel,” tegas John.
Dia menjelaskan perubahan era dan perkembangan ekonomi terjadi setiap waktu. Dikatakan, berkaca dari peringkat Fortune Indonesia 100, sedekade silam mungkin peringkat akan didominasi perusahaan-perusahaan dari sektor komoditas.
“Saat ini, sektor teknologi, jasa, dan industri mulai mengimbangi,” kata John.
John menilai jauh ke depan tidak menutup kemungkinan sektor seperti properti bisa terus melesat seiring kebutuhan perumahan, hingga perubahan pola hidup.
“Dalam bisnis, semuanya menjadi mungkin. Karena itu, Lippo Group senantiasa mempersiapkan diri untuk terus melakukan inovasi dan perubahan,” tutupnya.