EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus mengimplementasikan langkah-langkah nyata untuk meningkatkan optimalisasi proses produksi dan efisiensi. Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan hal ini bertujuan dalam mendorong profitabilitas perusahaan.
"Langkah-langkah yang diambil sejalan dengan program All New Transformation WSBP untuk mencapai operational excellence, yang terus dijalankan untuk memastikan perusahaan tetap adaptif dan mampu memenuhi targetnya," ujar Fandy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Fandy menyampaikan langkah strategis yang dilakukan antara lain optimalisasi produksi yang berfokus pada empat plant terbesar milik WSBP, yaitu Plant Gasing (Sumatera Selatan), Plant Bojonegara (Banten), Plant Prambon (Jawa Timur), dan Plant Karawang (Jawa Barat). Fandy menjelaskan pertimbangan optimalisasi produksi pada Plant tersebut didukung adanya pasokan bahan baku dari Quarry milik sendiri pada dua quarry milik perusahaan yaitu Quarry Lumbang di Jawa Timur dan Quarry Bojonegara di Banten.
"Total kemampuan produksi di kedua quarry tersebut sebesar 40.133 m3 per bulannya," ucap Fandy.
Fandy menyampaikan program optimalisasi tersebut pun sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi one stop solution di industri beton terintegrasi, konstruksi dan modular serta peralatan pendukung sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Fandy menyebut WSBP berhasil meningkatkan kinerja pemasaran hingga semester I 2023.
"Perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) WSBP tumbuh 46 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022," tambah Fandy.
Menurut Fandy, hasil ini mencerminkan strategi perusahaan dapat berjalan sesuai target tanpa mengurangi kualitas layanan kepada pelanggan. Selain itu, sesuai dengan amanat Perjanjian Perdamaian, WSBP akan melakukan divestasi aset pabrik dan peralatan.
Fandy mengatakan divestasi yang akan dilaksanakan berorientasi pada optimalisasi dan penguatan postur posisi keuangan WSBP. Tindakan efisiensi biaya dan strategi inovatif ini menegaskan kembali komitmen WSBP dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan memenuhi kesepakatan dengan seluruh kreditur dalam Perjanjian Perdamaian melalui penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik.
"Perusahaan senantiasa berkomitmen meningkatkan kinerja sekaligus tetap berfokus pada peningkatan kualitas layanan dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar konstruksi dan infrastruktur di dalam maupun luar negeri," kata Fandy.