Rabu 23 Aug 2023 07:09 WIB

Pedagang Tunggu Simposium Jackson Hole, Nilai Tukar Dolar AS Menguat

Indeks dolar naik 0,25 persen menjadi 103,5671 pada akhir perdagangan.

Red: Friska Yolandha
Potongan tumpukan uang kertas 100 dolar AS. Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa (22/8/2023), karena para pedagang fokus pada Simposium Ekonomi Jackson Hole yang akan diadakan 24-26 Agustus.
Foto: AP Photo/LM Otero
Potongan tumpukan uang kertas 100 dolar AS. Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa (22/8/2023), karena para pedagang fokus pada Simposium Ekonomi Jackson Hole yang akan diadakan 24-26 Agustus.

EKBIS.CO,  NEW YORK -- Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa (22/8/2023), karena para pedagang fokus pada Simposium Ekonomi Jackson Hole yang akan diadakan 24-26 Agustus. Pelaku pasar mengantisipasi pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell, di tengah kehadiran banyak bank sentral dan pemimpin ekonomi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,25 persen menjadi 103,5671 pada akhir perdagangan.

Baca Juga

Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin mengatakan pada Selasa (22/8/2023) pagi bahwa kemungkinan penguatan ekonomi berarti adanya “lapangan bermain” yang lebih luas di luar diskusi The Fed baru-baru ini mengenai apakah perekonomian akan tergelincir ke dalam resesi atau mencapai apa yang disebut “soft landing” di mana inflasi melambat tanpa penurunan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bangkit kembali dari pelemahan awal, dengan obligasi 10-tahun melampaui level tertinggi penyelesaian multi-tahun pada Senin (21/8/2023). Kontrak bertenor 10 tahun diperdagangkan pada 4,346 persen dan obligasi bertenor dua tahun pada 5,018 persen.

Penjualan rumah yang dimiliki sebelumnya di Amerika Serikat turun 2,2 persen pada Juli dari Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,07 juta unit, National Association of Realtors (NAR) melaporkan pada Selasa (22/8/2023). Penjualan turun 16,6 persen dibandingkan Juli tahun lalu, sementara rumah terjual pada laju paling lambat pada Juli sejak 2010.

National Association of Realtors menyalahkan suku bunga yang lebih tinggi dan pasokan yang masih ketat untuk penurunan tersebut.

“Pembeli rumah telah melihat jumlah pilihan berkurang karena sebagian besar pemilik rumah puas untuk tetap tinggal dan menikmati rumah mereka saat ini, terutama mereka yang memiliki suku bunga hipotek rendah,” kata Danielle Hale, kepala ekonom di Realtor.com.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0852 dolar AS dari 1,0898 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2738 dolar AS dari 1,2764 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 145,8630 yen Jepang, lebih rendah dari 146,0860 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,8800 franc Swiss dari 0,8782 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3552 dolar Kanada dari 1,3543 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,9374 krona Swedia dari 10,9443 krona Swedia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement