EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Respati, mengatakan kerja sama dengan PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) dalam membangun kompleks lapangan padel tenis di KEK Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Dua, Bali, merupakan keseriusan dalam meningkatkan fasilitas wisata olahraga dan hiburan (sportainment) di dua destinasi tersebut.
Ari menyampaikan ITDC menyediakan lahan seluas 9.600 meter persegi di Mandalika untuk pembangunan lapangan padel tenis tersebut. Sementara biaya investasi sepenuhnya ditanggung INPP.
"Kerja sama ini merupakan langkah besar dalam mendukung pertumbuhan komunitas pemain padel, baik di Indonesia maupun internasional, serta memberikan dorongan positif terhadap pengembangan sektor pariwisata," saat penandatanganan nota kesepahaman pembangunan kompleks lapangan padel tenis di Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Ari menyebut lapangan padel kian menambah fasilitas olahraga yang sebelumnya telah diisi oleh sirkuit Mandalika dan juga ada equestrian estate atau kawasan berkuda yang ditargetkan rampung pada Mei 2024. Ari menilai hal ini juga menjadi upaya dalam meningkatkan brand awareness Mandalika yang tidak sekadar lokasi untuk event MotoGP.
"Padahal sirkuit itu hanya 40 hektare dari total luas KEK Mandalika yang mencapai 1.175 hektare. Kami diminta holding (InJourney) mengupayakan ITDC sebagai perusahaan pengembangan pariwisata, bukan EO," ucap Ari.
Dengan fasilitas modern dan berstandar internasional, Ari berharap kompleks lapangan padel ini menjadi pusat kegiatan olahraga bagi semua kalangan, mulai dari pemula hingga para profesional. Ari menyampaikan lapangan padel dapat menjadi wadah untuk menciptakan atlet-atlet padel berbakat.
"Dengan adanya fasilitas padel bertaraf internasional, tentunya dapat menambah value kawasan the Nusa Dua dan the Mandalika sebagai kawasan kelas dunia," lanjut Ari.
Direktur Utama INPP Anthony Prabowo Susilo mengatakan pembangunan lapangan padel menelan biaya investasi sekitar 1 juta-2 juta dolar AS atau sekitar Rp 15,2 miliar-30,6 miliar (kurs Rp 15.300) untuk satu lokasi yakni di KEK Mandalika. Anthony menyampaikan proses pembangunan lapangan padel di Pulau Seribu Masjid tersebut berlangsung sekitar enam bulan sampai dengan delapan bulan.
"Rencana awalnya di Mandalika dulu, kalau bisa dibuat di Mandalika pasti bisa buat juga di Nusa Dua. (Targetnya) sehari bisa 100-200 orang," ujar Anthony.
Dengan semangat optimisme, Anthony berharap pengembangan fasilitas kompleks lapangan padel tenis di Mandalika dan Nusa Dua akan menjadi tonggak penting dalam memajukan olahraga padel dan sektor pariwisata nasional. Anthony menyebut kolaborasi ini adalah contoh konkret bagaimana sektor swasta dapat berkontribusi dalam memajukan olahraga dan pariwisata di Indonesia.
"Kami sangat bangga dapat bermitra dengan ITDC yang telah lama dikenal sebagai pelopor dalam mengembangkan destinasi pariwisata terbaik di Indonesia. Nusa Dua dan Mandalika, dua permata di mahkota pariwisata Indonesia adalah bukti nyata dari keunggulan ITDC," tambah Anthony.
Anthony memandang kerja sama ini sangat relevan dengan portofolio dan komitmen perusahaan dalam mengembangkan destinasi gaya hidup ikonik yang membentuk interaksi sosial masyarakat dan memperkaya komunita. Anthony juga menjajaki potensi kerja sama lain dengan ITDC dalam pengembangan fasilitas di Mandalika.
"Setelah lapangan padel, kita akan pelajari untuk investasi lainnya di Mandalika seperti hotel," kata Anthony.