Kamis 24 Aug 2023 08:57 WIB

Rayakan HUT ke-78 RI, PNM Tanam 22.000 Pohon Mangrove di Pesisir 3 Kota

Pemilihan 3 kota penanaman Mangrove berdasarkan jumlah nasabah Meekar yang besar

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT PNM melakukan penanaman 22.000 pohon mangrove di 3 kota yaitu Makassar, Banjarmasin dan Mataram,
Foto: Dok PMN
PT PNM melakukan penanaman 22.000 pohon mangrove di 3 kota yaitu Makassar, Banjarmasin dan Mataram,

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 yang jatuh pada 17 Agustus 2023 dirayakan dengan meriah oleh masyarakat di segala penjuru Indonesia.

Namun, hal berbeda dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang bukan hanya menjadikan momentum HUT RI sebagai perayaan tetapi membangun makna untuk peduli dengan permasalahan sekitar. Melalui penanaman 22.000 pohon mangrove di 3 kota yaitu Makassar, Banjarmasin dan Mataram, PNM berusaha memberi inspirasi untuk membantu kondisi lingkungan yang lebih baik.

Pemilihan tiga kota tersebut juga bukan tanpa alasan, melainkan karena jumlah nasabah PNM Mekaar yang cukup besar. Lokasi penanaman pohon mangrove tepatnya dilakukan di pesisir Pantai Cemare Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat, Pesisir Pantai Untia Makassar dan Desa Sungai Bakau Kelurahan Kurau Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. 

Saat ini di Makassar sendiri jumlahnya sebesar 4.800 nasabah dengan outstanding mencapai Rp 15,7 miliar. “Sedangkan di NTB PNM telah membina 27.696 nasabah PNM Mekaar secara berkelompok,” papar Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.

Salah satu permasalahan lingkungan yang kerap terjadi adalah minimnya penghijauan, abrasi, polusi hingga risiko bencana di pesisir. Arief meyakini bahwa sekecil apapun kontribusi manusia kepada lingkungan tentu akan memberi manfaat bagi kehidupan. 

“Mangrove ini luar biasa manfaatnya, selain dari aspek lingkungan juga memberi manfaat lain bagi manusia. Apalagi saat ini kualitas udara memburuk akibat polusi. Ini jadi ikhtiar kami memberikan multiple effect untuk lingkungan, ekonomi juga kesehatan,” papar Arief.

Arief berharap kegiatan penghijauan ini bisa berkontribusi untuk penyediaan oksigen dan kualitas udara yang lebih baik serta membantu menstabilkan ekosistem pesisir sekaligus memberi tambahan bagi ekonomi masyarakat sekitar. “Mayoritas mata pencaharian warga pesisir adalah nelayan, harapannya dalam kondisi surut hewan laut yang berlindung di akar mangrove bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi maupun dijual,” tutupnya.

Penanaman mangrove tentu membutuhkan perhatian dari berbagai pihak untuk menjaga pertumbuhannya dengan baik agar bisa dinikmati oleh generasi masa depan. Selain itu, pemanfaatan dari pohon mangrove sendiri harus digunakan secara bijak agar tidak merusak ekosistem pohon mangrove.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement