Jumat 25 Aug 2023 12:09 WIB

Bulan Depan, Pembangunan Tower untuk 16 Ribu ASN di IKN Nusantara Dimulai 

Pembangunan hunian ASN menjadi salah satu prioritas untuk migrasi ASN ke IKN.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). Menurut data dari Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, proses konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 sudah mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatannya masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule), dimana akan selesai pada 2024.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). Menurut data dari Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, proses konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap 1 sudah mencapai 38,1 persen dan seluruh kegiatannya masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule), dimana akan selesai pada 2024.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan proyek pembangunan hunian rumah susun atau tower bagi aparatur sipil negara (ASN) di IKN Nusantara ditargetkan dimulai September 2023. Pembangunan hunian ASN menjadi salah satu prioritas untuk dapat memulai proses migrasi para ASN ke IKN. 

“Secara fisik pertengahan September sudah mulai groundbreaking pekerjaan karena akhir 2023 sudah harus selesai. Targetnya awal Juli 2024 minimal 12 tower selesai dan siap huni,” kata Direktur Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, dalam media briefing di Jakarta, Jumat (25/8/2023). 

Baca Juga

Iwan menjelaskan, total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan kawasan hunian ASN Sebanyak Rp 9,4 triliun. Dana itu digunakan untuk membangun 47 tower dengan total kapasitas 16 ribu ASN. Adapun untuk alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah tahun ini sebesar Rp 3,7 triliun dari Rp 9,4 triliun. 

Pihaknya optimistis pembangunan segera dimulai pada bulan depan karena kontrak pekerjaan oleh pemenang tender telah dilakukan pada hari ini, Jumat (25/8/2023), untuk seluruh paket pekerjaan. 

Pemerintah, Iwan melanjutkan, tidak membagi proporsi kontraktor antara BUMN maupun swasta. Sebab, pembangunan dilakukan dengan sistem tender sehingga perusahaan yang memenangkan tender yang akan berkontrak. 

Namun, ia tak dapat menyebut detail perusahaan mana saya yang menjadi kontraktor lantaran kontrak tender dilakukan secara KSO atau kerja sama operasional dari gabungan beberapa perusahaan. 

“Ini dibangun dengan dana APBN, jadi bukan dibagi-bagi, kalau (proyeknya) dibagi-bagi nanti tidak ada kompetisi (antarperusahaan),” kata Iwan menambahkan. 

Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga mengataakan, menara ASN itu masuk dalam pembangunan tahap pertama bersama dengan Istana Negara, Kantor Kepresidenan, Kantor Sekretariat Negara, serta kantor kementerian koordinator. 

Lebih lanjut, Danis menjelaskan, satu menara terdiri atas 12 lantai sesuai aturan maksimal yang ditetapkan pemerintah. Adapun satu lantai terdiri atas lima unit apartemen sehingga total satu menara akan diisi oleh 60 unit apartemen. 

Satu unit apartemen terdiri atas tiga kamar. Jadi, satu tower total ada 180 kamar. Dikali 12 tower berarti ada 2.160 kamar,” kata Dannis.  

Adapun terkait penyediaan air bersih untuk minum, Badan Otorita IKN juga tengah membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA). Sumber air diperoleh dari sungai maupun bendungan sekitar dan diolah untuk siap minum. Air tersebut akan dialirkan ke menara hunian ASN untuk kebutuhan konsumsi para penghuni. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement