EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ASEAN menjadi kawasan yang paling menarik bagi investasi asing. Pada 2022, sebanyak 17 persen investasi pun masuk ke ASEAN.
Jokowi juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di ASEAN pada 2024 diperkirakan akan tertinggi di dunia, yakni mencapai 4,5 persen year on year. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
"ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang damai, sebagai kawasan yang stabil, sebagai kawasan yang tumbuh sejahtera. Kita lihat pertumbuhan ekonomi ASEAN di 2024 diperkirakan tertinggi di dunia mencapai 4,5 persen yoy. ASEAN juga menjadi kawasan paling menarik bagi FDI di tahun 2022. 17 persen FDI masuk ke ASEAN," ujar Jokowi.
Angka tersebut, kata Jokowi, merupakan yang tertinggi dibandingkan kawasan berkembang lainnya. Lebih lanjut, Jokowi juga menyebut bahwa sebanyak 65 persen populasi ASEAN berpotensi menjadi masyarakat kelas menengah pada 2030.
Hal inipun dinilainya menjadi modal besar bagi ASEAN untuk mewujudkan ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan. Kendati demikian, di tengah kondisi dunia yang masih belum membaik, Jokowi menekankan agar ASEAN memiliki strategi yang tidak biasa-biasa saja.
"Namun di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja, strategi ASEAN, gak bisa hanya biasa-biasa saja, gak bisa. ASEAN butuh strategi taktis yang extraordinary, strateginya bukan strategi besar tapi taktis yang extraordinary," ujar dia.
Upaya-upaya tersebut, lanjut dia, membutuhkan kolaborasi yang solid dari seluruh negara, pengusaha, dan juga masyarakat. Jokowi pun berharap ASEAN-BAC berperan lebih besar dalam perumusan dan pengimplementasian strategi taktis kolaborasi lintas stakeholder.
"Saya berharap konsep ASEAN incorporated yang disampaikan Pak Arsjad yang diperkenalkan oleh ASEAN-BAC mampu menjadi jembatan komunikasi, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan, sehingga mampu memperkuat daya saing ASEAN dan meningkatkan kesejahterahan ASEAN," lanjut Jokowi.