EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian BUMN berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagai penggerak ekonomi dan agen pembangunan, BUMN secara konsisten membaca dan membuka peluang kerja sama dengan mitra domestik maupun asing sejalan dengan transformasi bisnis yang mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan.
"Dengan inovasi model bisnis yang diusung Menteri BUMN Erick Thohir, BUMN dituntut membangun ekosistem keuangan yang berkelanjutan berdasarkan prinsip ESG yang mengedepankan tiga kriteria utama dalam investasi, yaitu hubungan perusahaan dengan lingkungan (Environment), masyarakat (Social), dan juga manajemen yang transparan (Governance)," ujar Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Rosan mengatakan implementasi ESG berperan dalam mendorong pengembangan UMKM serta green financing di Indonesia. Per Juni 2023, lanjut Rosan, jumlah debitur Ultra Mikro telah mencapai sekitar 29,5 juta debitur. Himbara juga telah menyalurkan green financing sebesar Rp 906,9 triliun pada kuartal II 2023.
"Selain itu, BSI juga telah menyalurkan sustainable financing sebesar Rp 51,46 triliun pada kuartal I," lanjut Rosan.
Rosan mengatakan sustainable and innovative financing menjadi salah satu bahasan utama dalam ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific di Jakarta pada 5-6 September 2023. Rosan berharap hal ini dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam ekosistem bisnis yang menantang melalui serangkaian upaya untuk menjaga stabilitas berkelanjutan saat menghadapi tantangan dan perubahan.
"Sustainable and innovative financing diharapkan mampu mendorong para BUMN maupun para pelaku bisnis, tak terkecuali UMKM di berbagai sektor untuk dapat tumbuh secara merata dan menjadi yang terdepan di level internasional," kata Rosan.